Semester ganjil sekolah di negara bagian Baden-Württemberg akan berakhir pada akhir Januari. Setelah penerimaan rapor, akhir Januari, biasanya tidak ada lagi hari libur khusus, lantaran libur akhir tahun baru saja berlalu.
Senin, 9 Januari, siswa di sini mulai kembali ke sekolah setelah libur selama lebih dari dua minggu. Pada semester genap, siswa kelas 9 dan seterusnya mulai lebih sibuk dari kelas-kelas sebelumnya.Â
Karena kesibukan kegiatan sekolah ini, tahun sebelumnya putri saya mulai meninggalkan aktivitas selain sekolah. Awalnya aktivitas sore tersendat akibat regulasi pandemi yang membatasi kegiatan masyarakat.Â
Belakangan, anak saya mengatakan tidak ingin disibukkan dengan aktivitas lain sepulang sekolah kecuali berolahraga di pusat kebugaran. Tidak masalah, dia sudah cukup sibuk dengan pelajaran dan tugas dari sekolahnya. Saya memang membebaskan dia memilih kegiatan yang disukainya di luar aktivitas sekolah.
Pada semester genap nanti siswa sekolah menengah, biasanya dimulai pada kelas 9, akan disibukkan dengan praktik kerja di satu institusi dan perusahaan. Sekolah menengah di Jerman berlangsung 8 tahun dan sekolah dasar selama 4 tahun.
Pengecualian berlaku di Berlin dan Brandenburg. Pembagian masa sekolah di kedua negara bagian ini mirip seperti di Indonesia dan banyak negara lain. Sekolah dasar 6 tahun dan sekolah menengah 6 tahun. Hanya saja, sekolah menengah di Jerman berada di satu sekolah.
(Masa sekolah di beberapa kota dan negara bagian di Jerman ada yang 12 tahun dan ada yang 13 tahun. Kompasianer Erwin Silaban dari Jerman pernah menuliskannya dengan lengkap di sini.)
Kewajiban praktik kerja bagi siswaÂ
Di sekolah menengah, ada dua kewajiban praktik kerja yang harus dipenuhi siswa, Sozialpraktikum (praktik kerja sosial) dan Berufsorientierungspraktikum (praktik orientasi profesi).Â
Di negara bagian Baden-Württemberg, umumnya praktik kerja sosial dilakukan oleh siswa kelas 9. Sementara praktek kerja profesi dilakukan tahun berikutnya.
Di Jerman, setiap negara bagian memiliki peraturan dan kurikulum sendiri. Masing-masing memiliki Menteri Pendidikan.