Spielzeugmuseum
Sejak tahun 200 SM mainan sudah dikenal di Mesir. Dulu anak-anak bermain dengan kayu yang dibuat menyerupai hewan. Semua anak pasti pernah memiliki mainan.
Ada sebagian yang gemar menyimpan mainannya hingga dewasa. Keluarga Bayer contohnya, barang-barang di Museum Mainan Nuremberg awalnya adalah koleksi pribadi mainan mereka.Â
Lydia Bayer dan Paul Bayer, pasangan ini suka mengumpulkan mainan yang mereka miliki. Sejak usia muda Lydia rajin mengumpulkan mainannya, seperti boneka, mainan dari kayu dan kaleng, rumah boneka, perlengkapan rumah dan dapur, buku anak-anak, dan beragam mainan lainnya. Lydia Bayer ingin mendirikan museum mainan miliknya.
Impian Lydia Bayer ini akhirnya diwujudkan oleh putrinya pada tahun 1962, setahun setelah beliau wafat.Â
Putri Lydia Bayer yang memiliki nama yang sama, Dr. Lydia Bayer, seorang sejarawan seni mendirikan museum mainan pribadi dengan nama "Museum Lydia Bayer" di di kota Würzburg (sekitar 120 km dari Nuremberg).Â
Kepemilikan Museum Lydia Bayer pada tahun 1966 diambil alih oleh kota Nuremberg. Tahun 1971 Rumah Haller yang terletak di Karlstrasse menjadi rumah baru bagi Museum Mainan Nuremberg.Â
Spielzeugmuseum Nuremberg dengan lahan seluas 1.400 meter persegi ini bukanlah museum mainan pertama di Jerman. Sebelum ini, tepatnya tahun 1901 telah dibuka Spielzeugmuseum di kota Sonneberg, di negara bagian Thüringen (Thuringia).
Akan tetapi, Museum Mainan Nuremberg merupakan salah satu museum yang terkenal dan menjadi objek wisata bagi pelancong nasional dan internasional. Lebih dari 100.000 pengunjung setiap tahunnya, setengahnya adalah wisatawan mancanegara.
Boneka Abad Pertengahan