Hari Sabtu yang lalu di halaman rumah tetangga sebelah terlihat beberapa anak kecil mondar-mandir dengan Laufrad. Cuaca juga sangat mendukung. Oktober ini kami dilimpahi hawa yang bersahabat dan hangat dengan pemandangan musim gugur yang indah.
Mia (nama samaran), anak tetangga sedang merayakan hari ulang tahun pertamanya. Seperti umumnya pesta ulang tahun anak di Jerman, perayaan diadakan dalam lingkup kecil. Anak-anak yang bermain di halaman berusia antara 1 sampai 3 tahun.Â
Mia dan dua anak bermain dengan mendorong stroller boneka, sementara sebagian lainnya mondar-mandir mengendarai Laufrad. Anak-anak kecil usia balita di sini, yang belum bisa naik sepeda biasanya mengendarai Laufrad.
Laufrad dan sejarahnya
Laufrad atau Draisine adalah sepeda tanpa pedal, atau dikenal juga dengan sebutan "sepeda keseimbangan". Sepeda ini dijalankan dengan kedua kaki pengendara dengan berjalan atau berlari.
Sepeda keseimbangan untuk anak-anak ini dibuat berdasarkan Draisine yang diciptakan pada tahun 1817 oleh Karl Friedrich Christian Ludwig Freiherr Drais von Sauerbronn. Beliau adalah seorang pejabat kehutanan Jerman dan penemu penting yang berasal dari kota Karlsruhe.
Tahun 1815 gunung berapi Tambora di Pulau Sumbawa meletus dan menyebabkan langit dunia gelap akibat abu yang beterbangan. Kekeringan, gagal panen, dan kelaparan melanda dunia.Â
Perubahan iklim terjadi. Eropa mengalami musim dingin yang panjang. Di wilayah Black Forest (Schwarzwald) salju turun setiap bulan, bahkan terjadi pada musim panas.
Kegagalan panen berakibat pada kenaikan harga barang. Kuda dan hewan pengangkut lainnya tidak bisa lagi diberi makan dan banyak yang mati kelaparan.Â
Pada waktu itu kereta api belum ada. Orang-orang sangat bergantung pada kuda dan menjadikannya sebagai penarik kereta dan alat transportasi yang sangat penting.