Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Home Artikel Utama

Krisis Gas, Saatnya Beralih pada Kompor Listrik?

21 September 2022   07:07 Diperbarui: 21 September 2022   15:36 1486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang teman saya baru menukar kompor di rumahnya, dari gas ke listrik. Katanya, lebih enak memasak dengan kompor gas karena lebih cepat proses pematangannya.

Menurut juru masak, rasa makanan lebih enak jika dimasak dengan kompor gas daripada dengan kompor listrik. Bisa jadi pernyataan itu benar. Aroma makanan mungkin berbeda saat dimasak dengan api, begitu juga makanan yang dimasak di atas api yang dihasilkan dari kayu bakar.

Saya pernah menggunakan kompor gas untuk memasak makanan sehari-hari saat tinggal dengan orangtua dan saat kami tinggal di tiga negara lain di luar Jerman. 

Di Jerman, rata-rata keluarga menggunakan kompor listrik untuk memasak, seperti juga kompor yang kami gunakan di rumah. 

Krisis gas, saatnya beralih pada kompor listrik | foto: Handwerkerratgeber.de—
Krisis gas, saatnya beralih pada kompor listrik | foto: Handwerkerratgeber.de—

Kalau disuruh memilih, saya lebih suka memasak dengan menggunakan kompor listrik. Alasannya sangat sederhana, atau lebih tepatnya alasan dari seorang yang agak malas.

Memasak dengan kompor gas membuat panci dan wajan kelihatan lebih kotor dan lebih sulit membersihkannya. Meskipun dimasukkan ke dalam mesin cuci piring, terkadang tidak bisa bersih dengan baik.

Selain itu, membersihkan kompor setelah masak membutuhkan waktu relatif lebih lama daripada menggunakan kompor listrik.

Teman saya agak terkejut dengan jawaban saya. Dia tidak memperhatikan hal itu, atau mungkin belum, begitu katanya.

Dapur dengan kompor gas | foto: Unsplash 
Dapur dengan kompor gas | foto: Unsplash 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun