"Ma, aku mau ketemuan dengan Reyna."
Beberapa minggu lalu putri saya meminta izin untuk bertemu temannya.
"Bukannya dia tinggal di Nürnberg?" Saya bertanya menimpali ucapannya.
Nürnberg jaraknya sekitar 250 km dari rumah kami. Jika berkendara dengan mobil pribadi bisa ditempuh lebih kurang 2 setengah hingga 3 jam.
Setelah berembuk dengan suami, diputuskan untuk pergi ke Nürnberg tanpa menginap. Anak bisa bersenang-senang dengan temannya, sementara saya dan suami dapat menikmati kota berdua. Janji temu dengan Reyna pukul 11 di satu cafe di tengah kota.Â
Pukul 7 setelah sarapan, kami berangkat. Sengaja kami menyediakan waktu lebih untuk berjaga-jaga seandainya terjadi kemacetan di jalan. Selain itu kami harus memperkirakan di mana kendaraan akan diparkir, lalu berjalan kaki menuju cafe di tengah kota.
Pusat kota di negara Eropa umumnya ditutup untuk kendaraan bermotor. Jalan-jalan di kota-kota Eropa, terutama kota tua, benar-benar harus jalan kaki dalam durasi yang lama.
Kami tiba di cafe 20 menit menuju pukul 11. Udara di luar masih dingin, kami memilih duduk di dalam cafe dan memesan secangkir minuman panas dan kudapan.
Reyna tiba di depan cafe dua menit sebelum pukul 11. Anak saya telah menunggu temannya di luar. Mereka berdua kemudian pamit dan pergi meninggalkan kami di cafe.Â
Kali ini cukup waktu seharian untuk mereka berdua. Sore harinya telah kami sepakati jam dan lokasi untuk bertemu sebelum berangkat kembali ke rumah. Â