Sering di satu keluarga ada makanan khas yang disajikan saat lebaran. Di rumah orangtua kami dulu biasanya menyediakan lontong atau ketupat beserta pelengkapnya, seperti rendang, semur, sayuran, tauco, sambal goreng, dan pernak-perniknya.
Lontong dan ketupat tidak kami buat sendiri, melainkan pesan pada kerabat yang selalu membuat dan menerima pesanan setiap tahunnya. Sedangkan lauknya kami masak sendiri.
Karena lontong dan ketupat bukan makanan favorit saya, maka saya tidak pernah berusaha mencoba membuatnya. Lagi pula, belum tentu keluarga kecil saya menyukainya. Repot kalau mereka tidak suka, bakal tersiksa kalau harus menghabiskan sendirian makanan yang saya buat.
Menu lebaran yang saya buat biasanya juga sederhana, lantaran perayaan lebaran kami selalu apa adanya dan tidak ramai. Maka dari itu saya pilih menu yang sederhana dan gampang dibuat, serta disukai oleh suami dan anak saya. Tahun ini saya membuat masakan Melayu, Roti Jala. Pelengkapnya Kari Daging Sapi.
Asal usul roti jala
Masyarakat Melayu di Indonesia, Malaysia, dan Singapura pasti mengenal kuliner ini. Disebut roti jala karena bentuknya memang mirip jala atau jaring. Di Medan, sajian ini banyak disajikan sebagai makanan selama bulan Ramadan, hidangan Hari Raya Idulfitri, dan juga suguhan pada perayaan tertentu. Â Â
Roti Jala awalnya berasal dari India yang dibawa oleh para pedagang berabad-abad yang lalu. Budaya India, termasuk kulinernya terlihat pengaruhnya pada beberapa wilayah di Indonesia, di Medan salah satunya.Â
Di satu sudut kota dengan kultur masyarakat yang beragam ini terdapat little India, Kampung Madras sebutannya (dulu biasa disebut Kampung Keling).
Seperti umumnya sejarah satu masakan, roti jala juga punya kisah sendiri. Dari cerita rakyat yang dikenal di masyarakat, awal tercipta roti jala karena ketidaksengajaan. Seorang wanita membuat pancake dengan sendok yang berlubang.
Adonan yang dibuat dari sendok yang berlubang itu menghasilkan roti yang menyerupai jaring. Suami wanita itu menyebutnya "kirai" yang artinya berantakan atau tidak beraturan. Roti jala ini dikenal juga dengan nama "Roti Kirai".