Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu dilaporkan banyak kota di Ukraina yang porak-poranda. Setiap hari ratusan ribu orang berusaha untuk melarikan diri dari kekejaman perang ini.
Sampai saat ini tercatat sekitar 1,5 juta orang telah meninggalkan negeri mereka dan mengungsi ke negara lain untuk menyelamatkan diri.
Mereka ini umumnya adalah anak-anak dan para wanita yang terpaksa berpisah dengan ayah, suami, saudara laki-laki, dan anggota keluarga lainnya yang harus tinggal untuk ikut berperang mempertahankan negara mereka.Â
Apa pun alasannya, perang tidak pernah membawa kebaikan bagi manusia dan alam semesta. Kebrutalan perang tidak hanya menyengsarakan manusia, tetapi juga hewan dan lingkungan di sekitarnya.
Penduduk Ukraina merupakan masyarakat yang mencintai hewan. Dalam kepanikan dan kekacauan perang ini mereka berusaha menyelamatkan diri dan membawa serta hewan kesayangan mereka.
Hewan peliharaan adalah bagian dari anggota keluarga. Tidak ada seorang pun yang ingin meninggalkan anggota keluarga mereka di tengah huru-hara perang.
Berpisah dengan anggota keluarga laki-laki yang terpaksa harus turun ke medan perang saja sudah menghadirkan penderitaan yang tidak bisa dilukiskan. Apalagi ditambah harus kehilangan hewan kesayangan. Membayangkan hewan-hewan ini tidak bisa mengurus dirinya dan tidak bisa dipastikan keselamatannya.Â
Terlihat saat mengungsi ada yang membawa kucing mereka dalam saku mantel, melindungi di dalam jaket, meletakkan di dalam tas, atau menggendong anjing kecil, sebagian lagi menuntun anjing yang berbadan lebih besar.Â
Â
Pengungsi yang membawa serta hewan peliharaannya, seperti yang tiba di Berlin, tetap dibiarkan bersama.