Teman saya pernah berkata betapa menyenangkan tinggal di Eropa. Berkendara dari satu negara ke negara lainnya relatif gampang.
Memang betul, melalui jalur darat, kita bisa menjelajahi beberapa negara. Jerman misalnya, negara ini dikelilingi 9 negara tetangga (Denmark, Polandia, Ceko, Austria, Swiss, Prancis, Belgia, Luxemburg, dan Belanda).
Menggunakan transportasi umum seperti bus dan kereta api menjadi salah satu pilihan, seperti yang semakin gencar digaungkan untuk mengurangi emisi CO2
Kami sekeluarga lebih sering menggunakan kendaraan pribadi, karena lebih fleksibel mengatur waktu dan barang bawaan.Â
Mobil yang menjadi pilihan banyak orang ini menjadi salah satu penyebab polusi dan terganggunya lingkungan. Untuk mengatasi hal ini semakin banyak orang yang beralih ke mobil listrik.
Saat ini semua perusahaan mobil dunia semakin mengedepankan produksi mobil listrik mereka. Prinsip dasar dari mobil listrik adalah keseimbangan lingkungan.
Mobil listrik bisa dikatakan bebas emisi, karena tidak menimbulkan polutan saat dikendarai.
Kami hingga saat ini kami belum memutuskan untuk mengganti kendaraan ke mobil listrik. Bukan karena tidak peduli lingkungan, tetapi ada pertimbangan lainnya.
Harga mobil listrik relatif lebih murah. Subsidi dari pemerintah Jerman, yang dikenal dengan istilah Umweltbonus (bonus lingkungan) pada pembelian mobil listrik hingga 9.000 Euro diberikan sampai tahun 2025.
Keunggulan mobil listrik dibandingkan mobil biasa selain tidak mengeluarkan polutan dan harganya lebih murah, juga lebih hemat energi, mengurangi polusi suara, dan membutuhkan lebih sedikit perawatan.