Ada beberapa jenis sayuran yang gampang tumbuh dan sering dibutuhkan dalam jumlah kecil. Sayur-sayuran ini bisa ditumbuhkan lagi melalui bonggolnya. Jadi, jangan semua dimasukkan ke tong sampah.
Pernah tidak saat akan mengolah makanan ada bahan pelengkap yang kurang?
Beberapa kali hal ini saya alami. Saat menyiapkan masakan, misalnya mie atau nasi goreng, ada bahan pelengkap yang kurang. Hanya pelengkap, tetapi menyempurnakan rasa, misalnya daun bawang prei dan pakcoy (bokcoy).
Repotnya, di Jerman tidak ada warung seperti di Indonesia. Harus ke supermarket untuk membelinya, dan biasanya saya lakukan seminggu sekali.
Sayuran yang dibeli sering tidak semua diolah, karena terlalu banyak. Sisanya saya simpan di lemari es. Dicuci bersih, tiriskan, letakkan dalam wadah yang dialasi kertas dapur, tutup dan simpan.
Beberapa jenis sayuran tidak bisa bertahan lama. Pakcoy misalnya, daunnya cepat berubah menjadi kuning, dan batangnya cepat busuk. Akhirnya masuk tong sampah.
Seorang teman saya yang hobi berkebun pernah menunjukan koleksi tanaman di dapurnya. Dia menanam dari bonggol sayuran.Â
Regrowing
Dari bonggol sayuran yang biasanya kita buang ternyata bisa mendatangkan sayuran baru. Selain itu bisa dipetik kapan saja saat diperlukan.
Cara menumbuhkan sisa sayuran ini cukup gampang dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Tanaman ini juga dapat mempercantik dapur.
Regrowing (menumbuhkan kembali) dikenal juga dengan istilah perkembangbiakan vegetatif.