Musim panas di Jerman selalu identik dengan es krim. Selera makan memang banyak dipengaruhi oleh keadaan cuaca. Menikmati es krim yang dingin dan lezat membuat badan terasa segar.
Menurut studi yang dilakukan oleh Psychiatric Institute di London; sesendok es krim mengaktifkan pusat kesenangan di otak dan membuat kita bahagia. (InStyle.de)
Gelato, es krim khas Italia merupakan es krim yang terkenal paling enak. Dessert beku ini umumnya dibuat dari campuran susu, krim, dan gula, dan tambahan rasa yang bervariasi.Â
Siapa pun akan tergoda mencicipi es krim dalam contong (waffle cone), cup, atau dibentuk menjadi sepiring spaghetti. Selain sajian umum ini, menyantap es krim di dalam balutan mochi tidak kalah nikmatnya.
Mochi, camilan manis dari Jepang yang terbuat dari tepung ketan ini lazimnya berisi pasta kacang, biji wijen, dan buah. Secara tradisional mochi disajikan pada acara-acara khusus, seperti pada perayaan Tahun Baru Lunar sekitar akhir Januari dan pertengahan Februari.
Es krim mochi pertama sekali diperkenalkan pada tahun 1980-an oleh Frances Hashimoto, pebisnis berdarah Jepang-Amerika. Mochi ice cream ini sangat tepat dikonsumsi saat cuaca terik di musim panas.
Putri saya sangat menyukai masakan dan kudapan dari negeri Sakura. Sebetulnya tidak terlalu mengherankan, karena kakek saya dari pihak ayah berdarah Jepang. Selain mochi klasik, anak saya juga menyukai es krim mochi.
Sekarang ini semakin beragam rasa es krim mochi yang ditawarkan, misalnya rasa vanila, cokelat, matcha, kelapa, kacang pistachio, mangga, dan masih banyak lagi.Â
Saat musim panas seperti sekarang ini biasanya kami selalu menyediakan es krim di rumah. Saya pikir, tidak ada salahnya mencoba membuat sendiri es krim mochi.Â
Membuat mochi ternyata gampang-gampang sulit. Gampang bahan bakunya, tetapi sulit membentuknya. Langkah pertama memang tidak mudah, tetapi harus dicoba.