Bagian arsitektur yang menarik di Juyongguan ini adalah Yun Tai (cloud platform), menara marmer putih yang dibangun pada tahun 1342, sebagai dasar dari tiga stupa yang kemudian menjadi sebuah kuil (tetapi hancur akibat gempa bumi). Yun Tai masih tetap ada dan bisa dilihat jika berkunjung ke tembok besar ini.Â
Saat menyusuri anak tangga yang terlihat tidak berujung ini, saya menduga-duga kenapa tembok besar Juyongguan ini terlihat agak sepi pengunjung dibandingkan 2 great wall lain yang telah direnovasi dan diminati wisatawan. Undak-undakan di sini cukup curam, dan tidak sama tinggi rendahnya. Butuh usaha ekstra untuk menaiki dan menuruninya, agak ngesot saya saat menuruninya (nyengir).
Namun, ada satu bagian, di sisi barat Juyongguan yang medannya lebih nyaman untuk dijalani. Akses yang cocok bagi anak-anak, pengguna kursi roda, dan orang tua yang membawa anak dengan stroller.Â
Hamparan panorama menakjubkan tersaji saat berada di tembok besar Juyongguan ini. Kesulitan dan pegalnya kaki akan terbayar dengan kepuasan menjelajahi Juyongguan yang  telah masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1987.
Yuk, jalan-jalan ke Tembok Besar Cina!
-------
Hennie Triana Oberst
De, 24.03.2021
Bacaan:
1. welt.de/ Kann man die Chinesische Mauer aus dem All sehen?
2. chinarundreise.com/ Die Groe Mauer Festung bei JuyongguanÂ