Juyongguan Great Wall
Dari kota Shanghai menuju Beijing kami menumpang kereta cepat CRH (China Railway High-Speed), salah satu kereta tercepat di dunia. Dengan kecepatan 350 km/jam, jarak Shanghai ke Beijing ditempuh sekitar 4 jam 18 menit. Pilihan tepat, karena tidak perlu menyediakan waktu 2 jam sebelum keberangkatan seperti yang dibutuhkan jika menggunakan pesawat terbang.Â
Tembok besar Cina dibangun sebagai benteng yang berfungsi untuk melindungi Kekaisaran dari suku nomaden di bagian utara yang berada di perbatasan.Â
Usianya yang lebih dari 2000 tahun yang lalu, menjadikan tembok besar Tiongkok sebagai salah satu tembok tertua di dunia. Beberapa bagian tembok ini terlihat sudah hancur, bahkan ada yang hilang termakan waktu.
Namun, pengunjung masih dapat menikmati keindahan sisa peninggalan kekaisaran masa silam. Sejumlah bagian bangunan tembok ada yang telah direnovasi dan dibangun kembali sesuai bentuk aslinya.
Di sekitar kota Beijing ada beberapa titik belahan tembok yang bisa dikunjungi wisatawan. Bahkan ada yang dilengkapi dengan kereta gantung dan kereta luncur (contohnya Mutianyu Great Wall, yang pernah saya kunjungi). Sebagian dibiarkan alami, khusus untuk wisatawan yang menyukai petualangan alam.
Juyongguan terletak sekitar 60 km dari kota Beijing. Dari penginapan, kami menyewa satu mobil dengan supirnya menuju tempat ini, memakan waktu sekitar satu setengah jam perjalanan. Berangkatlah pagi-pagi, untuk menghindari teriknya matahari saat berada di tembok besar ini.
Memang betul kata teman saya, saat tiba di sana halaman parkir masih sepi. Tidak ada pengunjung lain yang mengantri membeli tiket masuk. Hanya kami rombongan kami.
Juyongguan dibangun pada masa Dinasti Ming (1368-1644). Di bawah kepemimpinan  Kaisar Zhu Yuangzhang, kaisar pertama Dinasti Ming, tembong besar Juyongguan dibangun untuk menggagalkan serangan bangsa Mongol yang ingin merebut kembali kerajaannya. Â
Menurut catatan sejarah, gerbang Juyongguan adalah salah satu dari bagian tembok terpenting. Pertempuran besar melawan, Jurchen (suku Tungusik yang berdiam di wilayah Manchuria), bangsa Mongol, dan beberapa tahun kemudian melawan Jepang terjadi di tempat ini. Â Genghis Khan (Jenghis Khan) melewati gerbang ini saat memimpin pasukannya.Â