"Home sweet home"
Jika sebelumnya banyak yang mengatakan tidak betah berada di rumah, tetapi tahun 2020 hampir semua orang harus menyerah untuk membetahkan diri berada di rumah.Â
Sudah cukup lama memang, semenjak bulan Maret tahun lalu, kita, warga dunia harus (terpaksa) tinggal dan melakukan aktivitas dari rumah, gara-gara pandemi yang masih belum mau pergi.Â
Bagi orang "rumahan" seperti saya, yang betah berada di rumah, hal ini tidak terlalu menjadi masalah. Bosan tentu sekali-sekali hadir, karena ruang gerak terbatas, tetapi masih bisa dicari-cari kesibukan untuk menghilangkannya.Â
Bagaimana dengan orang merasa tidak betah berlama-lama di rumahnya. Mereka selalu ingin pergi keluar rumah, keluyuran, "melalak" begitu istilah orang Medan.
Supaya lebih betah dan merasa nyaman di rumah, perlu dilakukan interior detox, detoksifikasi ruangan dan perabotan di dalam rumah.
Istilah detox biasanya berkaitan dengan detoksifikasi dan pemurnian tubuh, dalam bidang perawatan tubuh.
Menurut KBBI, detoksifikasi artinya adalah penawaran atau penetralan toksin (zat racun) di dalam tubuh.
Bukan tubuh saja yang membutuhkan detoksifikasi, interior di rumah juga membutuhkan detoksifikasi agar dapat menciptakan suasana yang lebih nyaman, dan membuat hidup lebih sehat. Detoksifikasi interior mengarah kepada konsep hidup ramah lingkungan.Â
Untuk memulai detoksifikasi interior, hal pertama yang harus dilakukan adalah membersihkan ruangan secara menyeluruh, termasuk juga perabot, gorden, sarung bantal, dan aksesori lainnya yang ada di rumah.Â