Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Membersihkan Salju di Trotoar, Kewajiban Warga di Jerman

18 Januari 2021   05:19 Diperbarui: 18 Januari 2021   16:04 1658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan masuk ke rumah barusan disapu (jalur berwarna hitam) - foto: HennieTriana

Musim dingin tanpa salju memang terasa hambar, ibarat sayur tanpa garam. Pemandangan alam yang putih tertutup salju terlihat sangat indah dan romantis. Saya suka sekali memandangi butiran-butiran salju yang jatuh. 

Biasanya salju turun deras pada suhu antara plus 2 hingga minus 2 derajat celsius. Jadi pada saat turun salju, suhu udara tidak terlalu dingin. 

Salju yang banyak akan membuat anak-anak bahagia. Bermain di atas salju adalah kesenangan istimewa yang tidak bisa dilakukan sepanjang tahun. Oleh sebab itulah anak-anak akan dibiarkan bermain salju, misalnya "Schlittenfahren". Yang paling penting, pakaian yang dikenakan harus bisa melindungi diri. 

"Tidak ada yang namanya cuaca buruk, yang ada hanyalah pakaian yang salah."

Begitulah orang-orang di negara empat musim mengatakan. Pakaian harus disesuaikan dengan cuaca dan tempat.

Sudah beberapa hari ini salju turun terus menerus, saat saya menulis artikel ini salju masih turun di luar. Kami terpaksa menunda janji bertemu dengan penyewa rumah ibu mertua saya hari Kamis lalu. Setelah melihat ramalan cuaca, hanya hari Sabtu kemarin tidak turun salju seharian.

Di sini, jika ingin keluar rumah, melihat bagaimana ramalan cuaca adalah hal penting. Cuaca di Jerman memang sering berubah-ubah, jika tidak peduli, maka bisa-bisa salah mengenakan pakaian. 

Seharusnya di negara empat musim seperti Jerman, musim salju yang rutin adalah hal yang tidak perlu dipusingkan. Salju menumpuk di jalan adalah pemandangan yang normal. Iya, memang seharusnya begitu, tetapi kadang-kadang alam berbicara berbeda.

Masalah umum yang terjadi jika salju turun terus menerus seperti saat ini adalah padatnya jalan raya, terutama jalan tol, karena pengemudi harus menurunkan kecepatan kendaraannya untuk menghindari kecelakaan. 

Petugas pembersih salju (dari pemda) mondar-mandir melaksanakan kewajibannya membersihkan salju supaya tidak menumpuk di jalan.

Jalan masuk ke rumah barusan disapu (jalur berwarna hitam) - foto: HennieTriana
Jalan masuk ke rumah barusan disapu (jalur berwarna hitam) - foto: HennieTriana

Kewajiban warga membersihkan salju

Salju tidak hanya menutupi jalan raya, di sekitar rumah penduduk jalanan juga akan tertutup. Andai tidak dibersihkan, akan mengganggu pejalan kaki dan sangat membahayakan. Salju yang mengeras menjadi es, menyebabkan jalan sangat licin jika dilintasi. Mirip seperti berjalan di atas permukaan es batu.

Di Jerman, ada kewajiban bagi warga untuk membersihkan jalur yang dilewati hingga di depan pintu rumah dari salju. Bukan jalan masuk ke rumah saja, semisal rumah kita berada tepat di samping di trotoar, maka kewajiban kita membersihkan trotoar dari tumpukan salju. 

Lebar trotoar yang harus dibersihkan minimal 1,20 meter, gunanya agar petugas kebersihan bisa menyeret tong sampah.  

Lumayan melelahkan juga apabila letak rumah di sudut jalan yang ada trotoarnya. Ada untungnya, halaman rumah kami langsung berbatas dengan jalan tanpa pematang jalan, jadi tidak ada kewajiban membersihkan trotoar.

Pada prinsipnya, pemilik properti bertanggung jawab membersihkan jalan menuju pintu masuk rumah, trotoar yang berada di depan, dan samping bangunan miliknya. Jika penghuni rumah adalah penyewa, maka ada perjanjian dengan pemilik rumah mengenai kewajiban untuk membersihkan salju ini.

Kewajiban membersihkan salju ini bertujuan untuk melindungi pejalan kaki yang melintas dari kemungkinan tergelincir dan terluka. Tidak hanya penghuni rumah dan tamu mereka saja yang harus dilindungi, ada juga petugas pos dan kurir yang hampir setiap hari datang. Selain itu orang lain yang melintasi trotoar di depan rumah kita juga harus diperhatikan keselamatannya. 

Seandainya terjadi kecelakaan di halaman rumah maupun trotoar yang tidak dibersihkan dan mengakibatkan cedera, maka pemilik bangunan dapat dituntut tanggung jawabnya. Pembayaran pengobatan dan kompensasi terhadap korbannya harus dipenuhi, karena dianggap lalai melakukan kewajibannya.

Aturan membersihkan ini berbeda di setiap kota, tetapi umumnya mulai pukul 6:00 dan 7:00, dan berakhir pada pukul 21:00. Pengecualian berlaku pada hari Minggu dan hari libur nasional (tanggal merah), pembersihan salju dimulai satu atau dua jam lebih lambat. 

Biasanya kami menggunakan sapu jalan untuk meminggirkan salju, jika saljunya tipis dan tidak berat. Perlu menggunakan sekop salju sekiranya salju terlalu tebal dan berat. Semua salju yang berada di wilayah pribadi harus ditumpuk di lahan pemilik rumah. 

Sedangkan salju di trotoar bisa ditumpuk di bagian tepi trotoar yang menghadap ke jalan. Salju tidak boleh dibuang ke dalam selokan dan menutupi bukaan drainase jalan. 

Ilustrasi membersihkan salju dengan sekop - foto: pixabay.com/Bru-nO
Ilustrasi membersihkan salju dengan sekop - foto: pixabay.com/Bru-nO

Untuk jalan raya, petugas membersihkan salju dan menaburkan campuran pasir, kerikil halus dan garam untuk jalan. Sifat garam mencairkan es dan salju pada suhu di bawah nol, sehingga permukaan jalan tidak licin ketika dilewati kendaraan. 

Namun, penggunaan garam untuk membersihkan salju di area properti pribadi dilarang, (pengecualian kemungkinan ada, jika cuaca sangat ekstrim, misalnya air hujan yang membeku). Alasannya, garam yang disebar ini akan diserap oleh tanah.

Garam memiliki efek mengikat air, akibatnya tanaman akan menyerap lebih sedikit air. Pada musim semi tanaman tidak bisa tumbuh sehat dan sempurna secara alami, dan juga rentan terhadap penyakit. Lama kelamaan tanaman akan mati.

Bukan hanya tanaman yang menderita, hewan seperti burung, hewan air, dan landak (di Jerman sering ada landak liar di semak-semak halaman rumah), yang bersentuhan dengan air asin akan menderita penyakit. Garam di trotoar juga bisa menyebabkan kaki hewan peliharaan seperti kucing dan anjing sakit dan meradang. 

Sebagai pengganti garam untuk campuran pasir dan kerikil halus, ada granulat yang ramah lingkungan. Denda uang sebesar 500 Euro akan dikenakan, andaikata kita melanggar dan ketahuan menggunakan garam untuk membersihkan trotoar dan jalanan rumah. 

-------

Hennie Triana Oberst

Deutschland, 17.01.2021

Rujukan: swrfernsehen.de

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun