Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Legenda Heinzelmännchen, Pelajaran Berharga untuk Orang Malas

12 Desember 2020   09:49 Diperbarui: 16 Desember 2020   20:22 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para kurcaci secara diam-diam pada malam hari, saat penduduk sedang tidur. Semua pekerjaan dilakukan dengan sangat cekatan dan sempurna. Ada yang membantu membuat roti dan kue, ada juga yang membantu keluarga Heinrich, sebagai penjahit.

Penduduk Köln merasa senang, semua pekerjaan mereka selesai dengan baik tanpa perlu bersusah payah melakukannya.

Suatu hari penjahit Heinrich mendapat pekerjaan yang sangat penting. Dia harus menjahit mantel seorang walikota baru. Ternyata pekerjaan ini diselesaikan oleh kurcaci hanya satu malam. Istri Heinrich sangat takjub mengetahui mantel pesanan itu rampung dalam waktu singkat. 

Dengan rasa ingin tahu yang sangat besar, istri penjahit membuat rencana untuk mengintip kurcaci yang selalu datang dengan sembunyi-sembunyi. Dia menaburkan kacang polong di tangga dan lantai rumahnya, lalu bersembunyi menunggu kurcaci datang.

Rencananya terlaksana. Makhluk-makhluk mungil itu tergelincir akibat kacang polong dan jatuh ke lantai. Raja kurcaci memerintahkan semua untuk segera melarikan diri dan kembali ke bawah tanah, sebelum penduduk yang lain mengetahui keberadaan mereka.

Sejak hari itu Heinzelmännchen tidak pernah kembali lagi ke rumah penduduk. Orang-orang di sana sangat sedih dan menyesali kejadian itu. Mereka sadar, bahwa pekerjaan tidak akan selesai tanpa kerja keras. 

Kisah pekerja gelap

Konon, latar belakang dari legenda Heizelmännchen adalah mengenai buruh pertambangan. Pada abad ke-16, mesin pengangkut air yang disebut Heinzenkunst ditemukan untuk mengeringkan terowongan tambang. Istilah "Heinzen" berarti menarik air dari lubang. Dengan adanya alat ini banyak laki-laki di daerah pertambangan yang akhirnya menganggur. Pada masa itu hanya orang-orang yang terorganisasi dalam satu kelompok yang boleh bekerja.

Orang-orang Heinze tidak diizinkan bekerja di kota Köln.  Oleh sebab itu mereka diam-diam bekerja pada malam hari. Para pengrajin kota Köln memanfaatkan situasi itu, bahkan anak-anak juga ikut dilibatkan. Hampir semua tidak ada kontrak kerja dan dibayar murah, terkadang hanya cukup untuk makan seadanya. Tenaga kerja ilegal inilah yang digambarkan bertubuh kecil dan kurus akibat kurang gizi. 

Setelah Revolusi Perancis tahun 1799, keadaan berubah membaik bagi anak-anak dan penduduk pedesaan. 

Kisah Heinzelmänchen ini menginspirasi puisi yang ditulis oleh August Kopisch, seorang penyair dan pelukis dari Jerman. Pada tahun 1899, di kota Köln dibangun monumen Air Mancur Heinzelmännchen, tepat pada peringatan ulang tahun ke-100 August Kopisch. Beliau yang memopulerkan kisah rakyat ini melalui puisinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun