Memasuki bulan November promo belanja menjelang akhir tahun terlihat semakin gencar. Untuk bulan ini saja ada tiga penawaran, yaitu Black Friday (sehari setelah Thanksgiving), Cyber Monday (hari Senin setelah Thanksgiving di Amerika Serikat)  dan Singles Day yang berasal dari Cina.
Singles Day yang jatuh pada tanggal 11.11. ini awalnya dibentuk pada tahun 1993 oleh empat orang mahasiswa laki-laki di satu universitas di kota Nanjing, provinsi Jiangsu. Mereka sepakat untuk menjadikan 11 November sebagai hari perayaan para lajang. Angka 11.11. adalah simbol dari mereka berempat yang masih lajang.
Saat saya tinggal di Cina, menurut suami saya, kolega di kantornya yang lajang mendapat keistimewaan pada tanggal 11 November, mereka hanya bekerja setengah hari.
Guanggun Jie atau singles day digunakan oleh para jomlo untuk menyelenggarakan berbagai acara yang memungkinkan mereka untuk saling mengenal satu sama lain, bahkan untuk mencari pasangan. Sekarang ini banyak pasangan yang memilih tanggal 11.11. sebagai tanggal pernikahan mereka.
Acara dan pesta pada hari Jomlo kemudian berubah menjadi acara belanja, baik offline maupun online. Banyak toko yang menawarkan diskon besar-besaran di toko online mereka. Saat ini Singles Day adalah acara belanja online terbesar di dunia.
Bagi anda yang gemar berburu barang-barang saat promo online, ada baiknya memperhatikan beberapa hal berikut, supaya acara belanja yang menyenangkan tidak berubah menjadi bencana.
1. Buat daftar belanjaan
Tulislah barang-barang apa saja yang paling penting dan memang betul-betul dibutuhkan. Periksa perlengkapan yang ada di rumah, apakah ada barang-barang utama yang sudah waktunya untuk diganti. Contohnya, mesin cuci, televisi, smartphone, atau barang lainnya. Pikirkan terlebih dahulu, mana yang paling penting didahulukan untuk dibeli.Â
2. Jangan tertipu diskon
Cari tahu dan perhatikan dengan seksama apakah harga barang yang ditawarkan itu memang harga yang sebenarnya. Diskon tinggi bukan berarti harga barang yang kita bayar itu pasti lebih murah. Temukan perbandingan harga barang di pasaran dengan menggunakan mesin pencari. Cara ini membantu agar tidak teperdaya rayuan diskon.
3. Waktu dan biaya pengiriman
Biasanya selalu tercantum tanggal atau berapa lama kira-kira barang yang dipesan akan tiba di alamat penerima. Jika kebetulan barang tersebut berasal dari luar negeri, kemungkinan pengiriman akan memakan waktu yang lebih lama. Tidak hanya biaya pengiriman saja yang menjadi lebih mahal, bahkan ada kemungkinan biaya tidak terduga dari bea cukai yang harus kita bayar.
4. Kebijakan pengembalian barang
Baca dengan baik apakah barang yang telah dibeli dapat dikembalikan dan berapa lama jangka waktu untuk pengembaliannya. Misalnya, setelah waktu promo ternyata harga barang yang sama dijual lebih murah di toko tersebut. Kemungkinan lain, barang yang dibeli tidak sesuai dengan keterangan yang ada di penawaran tersebut.
5. Hati-hati fake shop
Penawaran barang-barang di toko online memang sangat beragam dan menggiurkan. Bisa dikatakan hampir semua kebutuhan dapat kita temukan di sini. Namun, tidak semua penawaran tersebut betul-betul ada, banyak toko palsu yang turut meramaikan pasar online.
Perhatikan apakah diskon dan harga barang yang ditawarkan tersebut masuk akal, toko palsu sering menawarkan harga yang sangat rendah. Sistem pembayaran seperti apa yang digunakan. Lihat Imprint (Impressum), yaitu halaman yang memuat secara resmi nama pemilik, alamat, email dan nomor telepon.Â
Jika tidak yakin dengan toko online tersebut, cek dengan menggunakan mesin pencari. Biasanya konsumen menuliskan testimoni tentang pengalaman buruk mereka sebagai korban dari toko online palsu.
Happy Singles Day dan selamat belanja dengan bahagia!
-------
Hennie Triana Oberst - DE.11112020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H