Anggota rombongan kemudian menemukan seekor anak beruang dan mengikatnya di pohon untuk ditembak, Roosevelt menolak melakukannya. Menurutnya itu adalah tindakan kejam dan tidak sportif, karena beruang tersebut tidak bisa berlari untuk mempertahankan diri.Â
Seorang kartunis, Clifford Berryman merekam kejadian ini dalam sebuah gambar dan diterbitkan di surat kabar Washington Post.
Terinspirasi oleh kartun tersebut, pemilik toko mainan Morris dan Rose Michtom membuat boneka beruang untuk menghiasi jendela toko mereka di Brooklyn dan memberi nama Teddy Bear. Konon Roosevelt telah memberi mereka izin tertulis untuk menggunakan namanya.
Teddy Bear Museum
Museum boneka beruang Teddy pertama dibangun pada tahun 1984 di Petersfield, Hampshire di Inggris. Setelah itu dibangun beberapa museum beruang Teddy di seluruh dunia, salah satunya yang ada di Pulau Jeju.
Museum ini dibangun pada tahun 2001, memamerkan boneka beruang dengan tampilan indah penuh seni dan sejarah.
Di ruang pameran terdapat aula sejarah, yang mempresentasikan sejarah 100 tahun boneka Teddy dan boneka beruang populer dari berbagai era, serta tidak ketinggalan boneka beruang antik.
Peristiwa bersejarah dunia juga digambarkan di museum ini, dengan menggunakan figur boneka beruang yang menggemaskan sebagai pelakonnya.
Pada aula seni terdapat karya desainer dan seniman terkenal dunia. Ada juga karakter animasi yang digemari oleh anak-anak.
Pengunjung juga bisa menikmati kuliner yang lezat yang disajikan di kafe dan restoran yang ada di museum. Kunjungan menjadi lengkap dengan pemandangan indah Laut Jungmun di halaman luar museum yang bebas untuk dinikmati.Â