"Tanzen ist ein Gespräch zwischen Körper und Seele"
(Menari adalah percakapan antara tubuh dan jiwa)
Di tengah lapangan ataupun taman kota terlihat banyak wanita di atas usia enam puluhan berkumpul dan menari bersama. Square dance, begitu sering disebut, bukan pemandangan baru dan aneh di Negeri Tirai Bambu.
Saat pertama saya tinggal di negeri tersebut, saya kira ada satu kegiatan atau pesta. Ternyata memang itu adalah kegiatan yang rutin dilakukan oleh kebanyakan warga senior di sana.
Walaupun kebanyakan pesertanya adalah wanita, para pria juga terlihat tidak sedikit yang bergabung.
Siapa pun boleh jika ingin bergabung dan ikut menari dengan kelompok ini. Bahkan mereka dengan senang hati mengajari gerakan menari. Tidak harus seragam gerakannya, yang pasti mengikuti nada yang berkumandang.
Mereka membawa perlengkapan sendiri, memutar musik untuk mengiringi gerakan tari mereka. Mungkin sebab itulah kebanyakan kegiatan ini dilakukan di taman-taman kota yang tidak terlalu mengganggu penghuni perumahan. Walaupun kabarnya banyak warga yang terusik dengan irama yang mengalun.
Saya perhatikan selama enam tahun tinggal di Tiongkok, para warga senior sangat aktif berolahraga. Pasti ini adalah salah satu resepnya mengapa mereka terlihat sehat dan panjang umur.
Pagi hari di taman sekitar perumahan, halaman rumah, maupun di taman kota banyak yang melakukan Taichi. Sedangkan menari bersama kebanyakan terlihat pada sore hari.
Zhang Laoshi, salah satu guru Bahasa Mandarin di kelas yang pernah saya ikuti suatu kali membahas tentang taichi dan square dance ini.