Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Sondermüll, Limbah Berbahaya Baterai dan Pengelolaannya di Jerman

23 Juni 2020   07:09 Diperbarui: 24 Juni 2020   03:35 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kumpulan limbah baterai (Sumber: foto:saulhm/pixabay.com)

Zat beracun ini juga membahayakan kesehatan, contohnya timbal bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan anak, merkuri merusak sistem saraf, kekebalan tubuh dan reproduksi.

Pengelolaan limbah baterai di Jerman
Sejak tahun 1998, semua warga di Jerman wajib membuang baterai ke tempat pengumpulan dan pembuangan baterai yang telah disediakan.

Penjual dan pengecer baterai juga wajib menyediakan tempat pengumpulan baterai bekas di toko mereka, dengan dukungan perusahaan-perusahaan pembuat baterai. Aturan ini resmi berdasarkan undang-undang.

Semua baterai yang sudah tidak terpakai lagi harus didaur ulang. Proses daur ulang baterai ini juga sesuai kesepakatan negara-negara anggota Uni Eropa. 

Baterai-baterai yang telah dikumpulkan akan disortir menurut jenis dan ukurannya, kemudian dikirim ke pabrik tempat proses daur ulang.

Di sana, baterai akan dipilah-pilah secara mekanik, sesuai jenis bahannya.

Masing-masing komponen tersebut akan diproses daur ulang lebih lanjut dan menjadi bahan baku produk baru lainnya.

Menurut laporan komunitas daur ulang Uni Eropa, 90% bahan yang ada di dalam baterai ini bisa didaur ulang.

Semakin banyak baterai yang didaur ulang, maka semakin sedikit sumber daya yang terbuang, dan semakin sedikit zat berbahaya yang mencemari lingkungan.

-------

Hennie Triana Oberst

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun