baterai. Coba perhatikan di setiap rumah, pasti ada alat elektronik yang kita butuhkan sehari-hari dengan menggunakan baterai. Barang yang umum saja, misalnya berbagai remote control, gadget, jam, mainan anak-anak dan masih banyak contoh lainnya.
Saat ini hampir semua dari kita dalam melakukan aktivitasnya tergantung padaBaterai pertama kalinya diciptakan oleh Alessandro Volta, seorang ahli fisika dari Italia pada tahun 1800. Baterai yang dibuatnya ini terdiri dari beberapa tumpukan tembaga dan lempengan seng, yang menghasilkan arus yang merata pada jangka waktu tertentu.
Tiga puluh tahun kemudian penemuan ini dikembangkan oleh John Frederic Daniell, seorang ahli kimia dari Inggris. Walaupun penggunaannya masih belum cukup praktis, tetapi baterai ciptaannya sangat populer karena arus yang dihasilkan lebih baik.
Produksi baterai modern baru dimulai pada tahun 1923 oleh Matsushita, pendiri Panasonic, dengan mengembangkan lampu sepeda yang bertenaga baterai. Lampu ini bisa bertahan hingga 30 jam, sebelumnya hanya bertahan 3 jam saja.
Limbah baterai yang berbahaya
Pada awal saya tinggal di Jerman, saya lihat banyak tempat pembuangan baterai. Biasanya di setiap supermarket, toko barang-barang elektronik, dan banyak toko lainnya, tersedia kotak untuk menampung baterai-baterai yang sudah tidak terpakai lagi.
Tempat pengumpulan ini disediakan untuk memudahkan masyarakat membuang baterai bekas tersebut. Seperti yang kita tahu bahwa baterai tidak boleh dibuang di tempat sampah rumah tangga.
Baterai yang tidak dipakai ini harus kita antarkan sendiri ke tempat pembuangan, seperti yang tersebut di atas, atau bisa juga ke pusat pembuangan sampah.
Di rumah, saya menyediakan satu wadah kecil untuk baterai yang sudah kosong. Menunggu beberapa baterai terkumpul, baru kemudian saya buang ke tempat pengumpulan baterai di supermarket yang biasa saya kunjungi.
Mengapa sangat penting untuk tidak membuang baterai di tempat sampah biasa?
Baterai mengandung bahan berharga seperti seng, besi, aluminium, lithium dan perak yang dapat didaur ulang. Jika dibuang ke tempat sampah rumah tangga, zat-zat ini akan terbuang sia-sia.
Di samping mengandung bahan berharga, baterai juga mengandung zat berbahaya seperti timbal, merkuri dan kadmium. Zat-zat ini akan terkumpul dan mencemari air tanah dan merusak lingkungan.