Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Karena Covid-19, Tisu Toilet dan 6 Juta Masker Hilang di Jalan. Siapa Malingnya?

1 April 2020   01:54 Diperbarui: 5 April 2020   20:11 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tisu Toilet

Sejak minggu-minggu belakangan ini banyak berita tentang langkanya tisu toilet di beberapa negara. Banyak masyarakat di belahan dunia yang lain jika selesai buang air, membersihkannya dengan menggunakan tisu. Begitu juga di Jerman, termasuk di rumah kami. Saya biasa menyediakan tisu kering dan tisu basah yang khusus untuk toilet (bukan tisu yang biasa dipakai untuk bayi).

Kami biasanya memang membeli keperluan mandi dan lainnya dalam jumlah banyak -- cukup untuk sebulan --  secara online. Sebelum berita menyebarnya Coronavirus yang semakin ganas, kami kebetulan baru berbelanja. Mudah-mudahan akan aman sebulan ke depan.

Beda dengan kakak saya, yang juga menetap di Jerman. Karena persediaan tisu toiletnya sudah mulai menipis, maka ia ke supermarket untuk membeli persediaan untuk mereka sekeluarga. Setelah 5 supermarket didatangi, tak ada satu bungkus pun tisu toilet yang tersisa, semua sudah habis terjual. Hanya rak-rak kosong yang terpampang di sana.

Akhirnya pilihan lain adalah membeli online. Walaupun harganya sedikit lebih mahal, tak ada pilihan lain, karena memang butuh. Tisu toilet yang dipesan tersebut adalah stok terakhir, seperti yang tertera ketika ia memesan. Pembayaran juga telah dilakukan dan ia mendapat konfirmasi kapan barang akan tiba di alamat penerima.

Tepat di hari yang seharusnya pesanan tiba di alamat, kakak saya mendapat pemberitahuan lewat email, bahwa barang yang dikirim tersebut hilang di jalan. Uang yang telah dibayarkan dikembalikan sesuai jumlah yang telah dikirim. Penjualnya tidak bisa mengirimkan yang baru karena mereka tidak memiliki stok barang di gudang.

6 Juta masker yang hilang

Salah satu alat pelindung diri yang saat ini yang dibutuhkan tenaga medis adalah masker, untuk mencegah penularan virus corona. Rumah sakit dan klinik di Jerman saat ini sangat membutuhkan APD tersebut.  Menurut penuturan seorang Dokter, APD (seperti masker, sarung tangan, topi, jubah dll)  saat ini sangat sulit didapatkan sejak pertama kali wabah corona di negeri Cina. Karena negara Tiongkok yang paling banyak memproduksi barang-barang tersebut.

Beberapa hari lalu -- tepatnya tanggal 24 Maret -- menurut berita di Spiegel, tim krisis pemerintah Jerman menugaskan kantor pengadaan barang Militer di kota Koblenz agar membantu logistik pembelian APD untuk departemen kesehatan.

APD yang dipesan berjumlah enam juta masker, ternyata hilang di bandara Kenya. Padahal barang tersebut adalah pembelian pertama dalam jumlah besar yang saat ini sangat dibutuhkan. Tidak ada yang tahu ke mana hilangnya masker-masker tersebut. Pihak kementerian sedang berusaha mengklarifikasi apa yang terjadi. Ada dugaan, kemungkinan barang tersebut dicuri di bandara, atau pihak penjual mengalihkan barang kepada pembeli lainnya dengan harga jual yang lebih tinggi.

Sungguh sangat menjengkelkan melihat kekacauan dan kecurangan yang terjadi belakangan ini. Masih ada manusia yang memanfaatkan situasi yang sulit demi mencari keuntungan bagi diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun