Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Membiasakan Anak Menabung, Menghargai Nilai Uang

11 Maret 2020   18:02 Diperbarui: 11 Maret 2020   18:06 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan cara ini mudah-mudahan dia mengerti bahwa mengumpulkan uang itu tidak mudah.

Sepertinya dia mengerti, dua bulan lalu ia ingin membeli tablet baru. Ia katakan separuh harganya ia akan bayar. Walaupun dengan berat hati mengeluarkan uangnya. 

Sebagai orang tuanya, saya juga berat hati menerima uangnya. Tetapi demi kebaikannya sendiri, terkadang saya harus tega juga. Agar ia mengerti dan tidak menganggap bahwa uang itu akan mengalir begitu saja.

Saya belajar dari pengalaman sendiri. Dulu saya mendapat uang saku dari Ibu, cukup untuk ongkos naik becak pulang pergi sekolah, dan sesekali jajan di kantin sekolah. 

Jika ingin jajan di luar itu, maka harus berkorban pulang sekolah jalan kaki. Tapi sepertinya memang lebih menyenangkan jalan kaki pulang sekolah, beramai-ramai dengan teman-teman. Mampir jajannya juga beramai-ramai.

Setiap bulan saya dapatkan uang bulanan dari Ayah, untuk ditabung dan digunakan untuk keperluan tambahan. Dulu saya gunakan untuk membeli kaset (anak sekarang nggak kenal kaset), film untuk kamera (jaman belum digital), selain itu keperluan perempuan lainnya, tak jauh dari sepatu dan accesories.

Menurut pendapat saya, satu hal yang membuat anak-anak di sini lebih hemat adalah tidak adanya pedagang jajanan keliling. Sehingga keinginan jajan lebih bisa diminimalkan, anak-anak juga terbiasa makan masakan di rumah.

Uang sakunya juga bisa ditabung dan dimanfaatkan untuk hal lainnya yang lebih berguna.

-------

HennieTriana Oberst

DE 11032020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun