"Ma, kapan kita bikin kue sama-sama?", anak saya bertanya.
Ia bercerita, mereka telah membuat kue bersama-sama di playgroup. Waktu itu usianya sekitar 2 tahun. Dia minta kami sama-sama membuat kue kering di rumah saat menjelang Natal.
Dulu di Indonesia saya selalu membantu Ibu membuat kue kering menjelang Idul Fitri.Â
Tetapi di Jerman perayaan yang meriah dan dirayakan oleh semua orang adalah perayaan Natal. Saya mengikuti tradisi suami dan keluarganya serta tradisi masyarakat di mana kami tinggal.
Di playgroup dan Kindergarten di Jerman, anak-anak belajar dengan bermain, bernyanyi, menggambar dan lain-lain. Mereka juga diharuskan melakukan kegiatan di udara terbuka, mengenal lingkungan sekitar seperti mengadakan jalan-jalan ke hutan kecil, atau mengunjungi peternakan dan tempat lainnya.Â
Melatih Melakukan Pekerjaan Sehari-hari
Sejak anak saya masih kecil, saya telah biasakan dia untuk melakukan pekerjaan ringan seperti membereskan mainannya setelah digunakan. Merapikan kamarnya dari benda atau mainan yang berserakan di lantai dan juga mengajarkan menyelasaikan pekerjaan kecil sesuai dengan kemampuan.
![baking with kids - (pixabay.com)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/01/09/baking-1951256-1920-5e16e47ad541df64522bde62.jpg?t=o&v=770)
Melatih anak untuk terbiasa dan sukarela membantu pekerjaan rumah memang bukan pekerjaan gampang. Semakin anak tumbuh, semakin berkurang ketertarikannya membantu.Â
Mungkin hampir semua anak-anak memiliki alasan untuk menghindarinya. Alasannya juga semakin beragam, apalagi sekarang, media digital sudah menguasai kehidupan sehari-hari.
Di Jerman secara hukum, anak-anak wajib membantu pekerjaan rumah. Kutipannya kira-kira berbunyi seperti ini;
"Selama anak-anak diasuh dan dirawat oleh orangtuanya, anak-anak wajib ikut membantu pekerjaan rumah tangga dan usaha orangtuanya, sesuai dengan kemampuan usia anak".