"Ah, laki-laki di mana-mana sama saja. Buaya semua", seorang wanita, sebut saja namanya Karina menumpahkan kekesalannya.Â
Ia sedang sedih dan kecewa dengan perjalanan cintanya. Pernikahannya dengan lelaki yang sangat dicintainya tidak berumur panjang. Karina sudah tidak sanggup lagi melihat kebiasaan suaminya yang sering menghabiskan waktu dengan wanita-wanita lain.
Saya mengerti kekecewaannya. Mungkin jika ingin jujur, tidak ada istri yang bisa menerima kebiasaan suami seperti itu, begitu juga jika terjadi sebaliknya.
"Dek, kau jangan pernah mimpi punya suami yang setia. Yang paling penting itu adalah suami yang bertanggung jawab"
Saya terdiam tak tahu mau menjawab apa. Serasa wajah saya ditampar angin kencang. Kalimat itu diucapkan seorang laki-laki yang pernah dekat di hidup saya.
"Aku yakin pasti ada suami yang setia di luar sana", jawaban saya akhirnya keluar juga.
"Silakan cari, mungkin ada di bangsa kulit putih itu", lanjutannya menimpali kalimatku.
Setia menurut KBBI adalah;Â
1) berpegang teguh (pada janji, pendirian, dan  sebagainya); patuh; taat
2) tetap dan teguh hati (dalam persahabatan dan sebagainya)
Lantas standar setia itu seperti apa. Â Bisa jadi berbeda-beda menurut masing-masing individu. Bagi saya, setia dengan pasangan, dalam hal ini, suami istri adalah tidak berbagi kasih dan sikap seperti yang kita berikan pada pasangan kita. Saya adalah penganut pasangan tunggal.