Saya tidak perlu mengurai apa. Setiap orang yang ber-Kitab Suci tahu apa yang diajarkan Tuhannya tentang sikap manusia terhadap penderitaan orang lain. Kita masih punya kontrol moralitas yang berdasar pada Kitab Suci, karena kita manusia ber-Tuhan.
Jangan menjadikan demokrasi kita menjadi demokrasi yang tidak berperikemanusiaan dan berketuhanan.Â
Jangan biarkan hal ini menjadi bisa di negeri ini, sebab rakyat Indonesia yang berdomisili di media sosial tidak dapat Anda kontrol.
Mereka akan menuruti pola ini untuk peristiwa-peristiwa yang akan terjadi selanjutnya. Mereka akan saling menyinyir musibah dari orang-orang yang mereka tidak sukai.
Tanpa teladan saja, para netizen sudah sangat memprihatinkan, apalagi bila hal seperti ini diteladankan oleh para pemimpin negara ini, bahkan didukung atas nama demokrasi.
Jangan renggut perikemanusiaan dari hati anak-anak bangsa ini atas nama demokrasi.
Janganlah kiranya politik merenggut seluruh yang baik dari bangsa ini.
Kita mungkin berbeda dalam segala hal, tetapi kita sama-sama punya hati dan masih punya hati.
Salam. HEP.-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H