Dengan ditayangkannya adegan Nikita Mirzani (NM) melabrak Elza Syarief (ES) di acara Hotman Paris Show iNews TV, maka ini menambah satu lagi bukti bahwa tayangan media televisi dan juga Youtube cenderung lebih mementingkan rating dan trending daripada mempertimbangkan dampak negatif dari apa yang ditayangkannya.
Adegan itu sudah dapat diyakini akan menaikkan rating dan menjadi trending dari sejak sebelum ditayangkan, dan terbukti. Video NM melabrak ES yang dibagikan oleh Saluran Youtube Hotman Paris Show berhasil menduduki posisi Trending No. 1 di Youtube.
ES hadir di situ dalam kapasitasnya sebagai pengacara Sajad Ukra, mantan suami NM, dalam perkara anak NM dari Sajad.
Dalam satu video yang dibagikan di akun IG @hotmanparisofficial, Hotman Paris Hutapea (HPH) selaku host pada acara tersebut berkata, bahwa tidak ada kata-kata menghina atau mengancam atau memukul dari NM. Yang ada hanyalah emosi tinggi dan suara keras NM.
HPH juga menekankan, bahwa tidak ada di KUHPidana yang mengatakan bahwa orang berdebat dengan emosi tinggi dapat dipenjarakan. Hal itu disampaikan oleh HPH terkait laporan polisi ES akan labrakan NM itu.
OK, bila itu tidak melanggar hukum, tetapi apakah itu pantas untuk dijadikan tontonan publik?
Anda tentu tidak lupa, bagaimana rapat mediasi dan klarifikasi antara Gubernur DKI Jakarta ketika itu, yakni BTP, dan DPRD DKI Jakarta yang difasilitasi oleh Kemendagri terkait RAPBD 2015 (5/3/2015) berakhir ricuh karena BTP bicara dengan suara keras sambil menunjuk-nunjuk.
Bagaimana tanggapan mereka yang ada di situ? Di tengah kegaduhan terdengar suara: "Ini Gubernur atau brandal?", "Ini Gubernur atau preman?" Sikap BTP kemudian mendapat sorotan dan kecaman.
NM tidak hanya bersuara keras, berteriak-teriak, dan menunjuk-nunjuk, tetapi ia juga berdiri dengan menopang pinggang, bahkan menarik kedua lengan bajunya menantang ES. Melaney Ricardo, co-host di acara tersebut, yang bermaksud menenangkan ditepis NM dengan kasar.
Untung saja ES tidak bersikap sama dengan perilaku NM. Padahal, menurut pengakuan ES, ia adalah karateka sabuk hitam DAN 2 (Nidan) yang memiliki sertifikat dari Jepang.
Mengapa saya bependapat bahwa adegan NM melabrak ES itu seyogianya tidak ditayangkan untuk menjadi konsumsi publik?