Televisi Republik Indonesia (TVRI) memiliki arti dan kesan tersendiri di hati rakyat Indonesia, khususnya bagi kita yang mengecap kebahagiaan merasakan pertama kalinya ada televisi di Indonesia atau hanya itulah satu-satunya tontonan televisi yang ada kala itu.
Beberapa kawan K'ners telah menulis bagaimana kondisi dan suasana di awal-awal menyaksikan TVRI. Kisah nobar bersama warga atau para tetangga nyaris menjadi cerita seragam dari masa itu. Mami saya pun tiap pagi mendapati tanaman-tanaman kesayangannya rusak karena terinjak. #smile
Meskipun tayangan hanya berwarna hitam putih, tetapi semua menikmati tontonan dengan super serius dan bahagia. Bahkan, saya masih sempat menyaksikan film yang tayang tanpa suara, istilahnya: film bisu.
Saya pikir, semua itu adalah kenangan yang indah, sebab sebagian besar orang menceritakannya atau mengenangnya sambil senyum-senyum sendiri.
Untuk acara TVRI sendiri, beberapa yang saya ingat:
Ayo Menggambar (Pak Tino Sidin), Aneh Tapi Nyata, Berita Nusantara, Berita Terakhir, Pembinaan Bahasa Indonesia (Yus Badudu), Dari Desa ke Desa, Boneka Si Unyil, Pantomim Ria, Mimbar Agama, Dari Masa ke Masa, Irama Gambus, Kamera Ria, Aneka Ria Safari, Aneka Ria Srimulat, Operet Lebaran Papiko, Teka-teki 9 Orang, Losmen, Arena dan Juara, Dari Gelanggang ke Gelanggang, Siaran Langsung "All England", Siaran Langsung "Muhamad Ali", dan lainnya.
Termasuk, Berpacu dalam Melodi (Koes Hendratmo),
Komedi Ria Jenaka (Ateng, Iskak, Slamet Harto, Sampan Hismanto),
Mana Suka Siaran Niaga (acara khusus untuk iklan),
Dunia dalam Berita,
Siaran Berita.