Mohon tunggu...
Hennie Engglina
Hennie Engglina Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar Hidup

HEP

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Kita Salah Berdoa

6 Februari 2019   19:04 Diperbarui: 7 Februari 2019   11:05 1050
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
images.wallpaperscraft

Namun, ada orang yang ketika pemimpin doa sedang mengucapkan doa, ia malah berdoa pribadi yang tidak ada kaitannya dengan doa yang diucapkan oleh si pemimpin doa. Padahal, kehadiran kita dalam sebuah doa bersama adalah untuk mengaminkan doa yang diucapkan oleh pemimpin doa sehingga doa itu menjadi doa bersama.

Telinga tertuju kepada ucapan doa si pemimpin doa dengan hati dan pikiran yang terarah sepenuhnya pada Tuhan. Doa yang didengar dari ucapan si pemimpin doa diaminkan oleh umat dan bersama-sama doa itu diarahkan kepada Tuhan.

Dengan demikian, tidak ada seorang pun yang pasif dalam doa bersama. Semua sama-sama fokus berdoa kepada Tuhan dalam satu doa bersama. Maka, doa itu menjadi doa kita bersama dan kepada Tuhan menjadi "Inilah doa kami kepada-Mu, ya Tuhan".

Lalu, Bagaimana Bila Salah Berdoa?

Salah menyebut kata atau, misalnya, salah menyebut nama seseorang dalam sebuah doa adalah bukan hal yang langka di dunia ini. Saya cukup yakin, bahwa ada banyak pemimpin umat yang pernah salah menyebut nama seseorang di dalam doanya.

Saya sendiri pernah mendengar pelayan Tuhan salah menyebut nama dalam doanya. Bahkan, mungkin, saya pun pernah melakukannya, tetapi saya lupa, sebab telah 22 tahun ini kerjaan saya salah satunya adalah mendoakan orang sehingga saya tidak dapat lagi mengingatnya secara pasti.

Pertanyaannya adalah salahkah? Salah apanya dulu? Salah kata, iya! Namun ingat, doa adalah komunikasi manusia dengan Tuhan Yang Mahatahu!

Sama seperti contoh kisah Minoy di awal tulisan ini. Minoy maunya Rp. 2.000,- saja. Namun, ia salah memasukkan uang. Yang ia masukan Rp. 20.000,-. Maka, yang tiba di Tuhan adalah apa yang diketahui Tuhan adalah maksud yang sesungguhnya dari Minoy.

Jadi, jangan kuatir, bahwa kekeliruan kata-kata manusia dalam doanya akan menjadi kekeliruan Tuhan dalam memahami sebuah doa. Apa yang sebenarnya dimaksudkan oleh si pendoa, itulah yang sampai kepada-Nya.

Lalu, bagaimana dengan orang yang ikut dalam doa bersama, bilamana pemimpin doa salah mengucap kata atau kalimat doanya tidak sesuai dengan hati nurani?

Oleh sebab itulah, penting di sini untuk mendengar atau menyimak dengan baik ucapan doa si pemimpin doa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun