Hari ini, Kamis 17 Januari 2019, usia saya genap 47 tahun, 564 bulan, 2.444 minggu, 17.155 hari, 324.170 jam, 19.447.680 menit, 1.166.832.451.81 detik.
Dan, selama itu saya sudah bernapas rata-rata 486.192.000 kali!
Jika satu kali bernafas dihargakan Rp. 100,- saja, maka harga yang harus saya bayar adalah lebih dari 48 Miliar Rupiah! Tepatnya, Rp. 48.619.200.000,-. OMG!
***
Lalu, bagaimana mendapat perhitungan usia kita dalam hitungan bulan, minggu, jam, menit, dan detik?
Ikuti langkah-langkah di bawa ini. Seluruh contoh yang saya berikan di setiap bagian adalah berdasarkan tahun kelahiran saya, 17 Januari 1972. Â
1. Temukan Tahun Kabisat dan Hitung Jumlahnya
Perhatikan terlebih dahulu tahun kabisat di sepanjang tahun hidup Anda. Mengapa? Sebab, tahun kabisat memiliki perbedaan waktu dengan tahun reguler, yakni pada jam, menit, dan detik.
Tahun reguler memiliki 365 hari. Tahun kabisat juga memiliki 365 hari. Akan tetapi, pada tahun kabisat ada pertambahan waktu pada jam, menit, dan detik, yakni 365 hari, 5 jam, 48 menit, 45,1814 detik. Namun, sering digenapi menjadi 366 hari, walau sebenarnya tidak persis 366 hari.
Untuk mengetahui sebuah tahun adalah tahun kabisat, maka angka tahun akan habis dibagi 4.
Baca juga : Tips Manajemen Waktu Mengerjakan Soal CPNS
Misalnya: tahun 1971. Hitung: 1971 : 4 = 492,75. Dengan demikian, tahun 1971 bukanlah tahun kabisat. Selanjutnya, misalnya, tahun 1972. Hitung: 1972 : 4 = 493. Nah, itu berarti, tahun 1972 adalah tahun kabisat.