Mohon tunggu...
Hennie Engglina
Hennie Engglina Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar Hidup

HEP

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menerima Telepon Gelap? Ini Solusinya!

28 November 2018   16:09 Diperbarui: 30 Januari 2019   02:42 1005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa pun namanya, entah disebut telepon mesin atau telepon gelap, intinya sangat mengganggu!

Mungkin sahabat Kompasianer pernah mengalami hal yang sama, yakni gawai kita dibunyikan oleh banyak nomor baru bergantian dan beruntun secara berkala.

Sebenarnya itu bukan yang pertama kali saya alami, tetapi awal bulan ini terjadi lagi. Setiap hari aneka nomor masuk secara bergantian. Bila diangkat, langsung ditutup dari seberang atau mungkin terputus secara otomatis.

Sekian hari lamanya saya membiarkan saja. Namun akhirnya, Minggu, 4 November 2018 saya melaporkan gangguan ini kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui situs LAPOR! Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat.

dokpri
dokpri

Untuk kelengkapan laporan, saya melampirkan tangkapan layar daftar telepon masuk di gawai saya terkait nomor-nomor tersebut sebagaimana gambar tajuk di atas.

Anda bisa lihat pada gambar tajuk: 16 nomor berbeda masuk bergantian secara beruntun dari jam 7 pagi sampai jam 2 siang. Bila bukan pagi sampai siang, sore sampai malam. Setiap hari!

Keesokan harinya, Senin, 5 November 2018, saya mendapat eMail dari LAPOR bahwa laporan saya sudah diteruskan ke Kemkominfo:

dokpri
dokpri
Selasa, 6 November 2018, kembali saya mendapat eMail dari LAPOR yang menyampaikan perkembangan laporan saya: 

dokpri
dokpri
Laporan saya telah diterima dengan tanda notifikasi penerimaan laporan oleh Kemkominfo RI:

dokpri
dokpri
Dan, laporan saya itu benar-benar ditindaklanjuti oleh Kemkominfo. Nomor-nomor itu tidak pernah muncul lagi. Terima kasih untuk Situs Lapor dan Kemkominfo RI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun