Manusia dan Topinya
Manusia lahir tanpa topi di kepalanya. Hanya kepala. Di hari hidupnya kemudian, barulah topi itu ada di kepalanya. Diperoleh ketika sudah berada di dunia dan hanya selama di dunia.
Sebab, ketika masa hadir di dunia telah berakhir, saat manusia harus menutup mata selama-lamanya, topi itu tidak menyertainya. Manusia terlahir hanya dirinya, demikian juga manusia mati hanya dirinya.
Topi yang dimaksud di sini bukanlah topi dalam arti sebenarnya. Topi di sini adalah kiasan bagi kedudukan; jabatan; pangkat; status yang tinggi yang diperoleh dan dimiliki oleh manusia saat ia berada di dunia.
Ketika topi itu ada di kepalanya, itu berarti, ia memiliki apa yang tidak dimiliki oleh orang lain. Semua manusia punya kepala, tapi tidak semua manusia punya topi.
Topi itu tidak simsalabim ada di atas kepala manusia. Seperti telah dikatakan di atas, manusia lahir tanpa topi, maka bila kemudian ia mempunyai topi, itu diperolehnya dengan beberapa cara.
1. Topi warisan keluarga.
Teori sosial menyebut ini: Ascribed Status, yaitu status sosial yang didapatkan oleh seseorang dengan sendirinya berdasarkan faktor keturunan. Misalnya:
- Warisan darah biru (kebangsawanan), yang mengalir di tubuhnya dari ayah atau ibu.
- Warisan harta kekayaan keluarga yang diberikan kepadanya. Tanpa berusaha menjadi kaya, ia telah kaya.
- Warisan usaha keluarga yang memberikan status kepemilikan usaha. Ia tidak memulainya dari nol. Ia tinggal melanjutkan yang sudah ada. Ia menjadi pengusaha tanpa perlu banyak usaha.
2. Topi hasil perjuangan kerja, usaha dan karya.
Segala kerja, usaha, dan karya dimulai dari nol. Hingga pada suatu ketika semua itu beroleh penghargaan dan penghormatan.
Topi itu diperolehnya dengan jerih dan juang. Teori sosial menyebut ini Achieved Status, yaitu status sosial yang diperoleh dengan diperjuangkan terlebih dahulu. Misalnya:
- Perjuangan menempuh pendidikan menghasilkan gelar pendidikan yang tinggi.
- Perjuangan merintis kerja, usaha, dan karya dari nol dan terus meningkat dan berkembang sehingga menghasilkan pendapatan yang juga  terus meningkat hingga akhirnya menjadi kekayaan baginya.
- Perjuangan menekuni karier dan profesi hingga akhirnya mendudukan dia pada posisi, kedudukan, dan jabatan yang tinggi, dan lainnya.