Henna adalah nama tumbuhan tertua yg digunakan sebagai kosmetik.
Sangat aman digunakan. Jarang sekali menimbulkan masalah. Jika ragu karena mempunyai kulit sensitif, ada baiknya konsultasi dengan dokter dan mencobanya dalam kuantitas kecil. Henna natural alami biasanya aman karena tidak mengandung pewarna kimia atau bahan tambahan yg berbahaya lainnya.
Mehndi adalah seni menghias tubuh dengan Henna.
Mehndi diracik dari daun tanaman yang disebut Henna or Lawsonia Inermis.
Kata Henna berasal dari bahasa Arab untuk tanaman Lawsonia Inermis yang diucapkan sebagai Hinna. Asal tepat dari mehndi sulit dikatakan karena seni ini telah berusia hampir 5000 tahun. Beberapa sejarawan mengatakan bahwa bangsa Mogul lah yg membawa mehndi ke India tetapi sejarawan lain mengatakan bahwa asal mula mehndi adalah India, sedang yg lain mengatakan bahwa asal mula mehndi adalah Timur Tengah atau Afrika Utara.
Henna bisa di pakai pada bagian tubuh dengan membuat pola dan desain yg indah.
Henna juga dikenal khasiatnya untuk penyembuhan dan terapi. Sejak jaman dahulu, henna dipakai utk menyehatkan rambut agar makin mengkilap, berfungsi sebagai kondisioner rambut dan baik untuk kulit kepala.
Setelah Mehndi/Henna dirontokkan/dilepas, akan tinggal warna orange-kuning di kulit, warna ini akan berubah semakin gelap (ber oksidasi ) menjadi reddish-brown (coklat kemerahan) dalam waktu 48 jam.
Warna akhir akan tergantung pada sifat kimia di kulit/tubuh pemakai,
warna lebih gelap didapat jika dipasang di tangan dan kaki krn kulit tebal,sedang kalau di punggung tangan/punggung kaki atau lengan, atau bagian tubuh lainnya dimana kulit lebih tipis , warna akan lebih muda.
Henna natural alami tidak akan pernah membuat warna merah, maroon, ungu, biru ,hitam atau warna lainnya.
Henna yg membuat kulit berwarna selain reddish-brown (coklat kemerahan) pasti mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan dan kulit .
Nama lokal :
pacar kuku (Sunda), pacar kuku (Jawa), pacar kuku (Madura) , ineng (Sumatera), gaca (Sumatera) , ngatu (Kalimantan) , kayu laka (Menado) , tilangge kuku (Gorontalo) , paci (Bugis) , daun laka (Maluku) , bunga jai (Halmahera) , pacah (Bali), pacah (Nusa Tenggara).
Selengkapnya di : http://hennaclubindonesia.blogspot.in/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H