Mohon tunggu...
Thomas HenkB
Thomas HenkB Mohon Tunggu... Insinyur - Insan Sumber Daya Air. Any question about water resource?

Lets Think Simple.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Percuma Label Gula bila Gagal Paham Substansi Gula

19 Juli 2024   10:20 Diperbarui: 19 Juli 2024   11:29 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Nensuria on Freepik

Beragam jenis istilah dari gula seperti glukosa, fruktosa, gula refinasi, dst membuat kita bertanya-tanya: Apakah sebenarnya gula itu, bagaimana mekanisme pembentukannya, dan seperti apakah bahaya gula bagi kesehatan kita, termasuk percepatan pertumbuhan sel kanker. Mengapa gula pasir menyebabkan timbulnya plak pada gigi sementara gula pada buah tidak?

Gula, yang terlintas dalam pikiran kita adalah gula pasir. Sebenarnya Gula adalah suatu istilah generik atau istilah umum untuk menggambarkan sesuatu yang rasanya manis sebagai bagian dari kategori karbohidrat, yang artinya setiap karbohidrat (nama lainnya sakarida) adalah mengandung gula atau selalu terdapat gula (makna generik) dalam setiap karbohidrat;

Untuk memahami manfaat dan dampak gula bagi tubuh, kita perlu terlebih dahulu mengetahui pengkategorian jenis-jenis gula sebagai komponen dari karbohidrat (bukan jenis-jenis gula dalam wujud sehari-harinya seperti yang dijual di pasar atau toko).

Yang seringkali kita dengar adalah bahwa gula itu berbahaya. Hindari gula, akan memperpendek usia Anda, katanya. Di lain pihak, gula merupakan satu dari tiga sumber energi pokok bagi tubuh termasuk otak. Selain karbohidrat, sumber energi utama bagi tubuh lainnya adalah lemak dan protein. Karbohidrat, yang nama lainnya adalah sakarida, dapat tersusun oleh 3 komponen yakni gula, serat (disebut sebagai fiber atau selulosa), dan pati/tepung (disebut starch).

Gula sebagai komponen dari karbohidrat, misalnya gula pasir yang merupakan salah satu bentuk molekul karbohidrat (sakarida) yakni disakarida sukrosa, yang tersusun dari dua monosakarida yakni monosakarida glukosa dan monosakarida fruktosa. Atau dapat dikatakan bahwa  gula pasir terdiri dari glukosa dan fruktosa. Monosakarida yang disebut di atas merupakan molekul karbohidrat yang paling sederhana, yang artinya bentuk yang paling siap digunakan dalam metabolisme organisme, untuk bertumbuh, termasuk untuk disimpan kembali, untuk jenis monosakarida yang biasa dikonsumsi yakni glukosa, fruktosa, dan galaktosa.

Di alam, glukosa terutama diproduksi oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis, yang kemudian glukosa ini digunakan tumbuhan untuk membuat selulosa atau dinding sel. Mahluk hidup menggunakan glukosa untuk membuat ATP sebagai sumber energi bagi sel. Dalam kehidupan sehari-hari, glukosa murni berupa padatan berwarna putih dan tidak berbau. Glukosa digunakan dalam produk larutan dextrose yang berupa glukosa dan air untuk pengobatan intravena (disuntikkan langsung ke pembuluh vena) dengan efek samping tertentu.

Sukrosa (disakarida sukrosa), misalnya dalam bentuk gula pasir, dapat menyebabkan kerusakan gigi karena merupakan satu-satunya gula yang dapat dikonversi bakteri menjadi polisakarida dextran untuk membentuk plak pada gigi. Plak ini selain sebagai tempat berkembangnya bakteri, juga berfungsi sebagai makanan cadangan bagi bakteri. Selain itu, bakteri dapat menggunakan setiap gula lainnya (glukosa, laktosa, fruktosa, maupun pati karbohidrat termasak (misal: nasi) untuk membentuk asam laktat yang akan menurunkan pH pada gigi yang memicu pengelupasan mineral gigi penyebab kerusakan gigi.

Sukrosa hanya dihasilkan oleh tumbuhan saja sebagai produk akhir dari fotosintesis, yang kemudian dapat disimpan sebagai cadangan energi pada akar, buah, dan nektar. Dalam buah, saat matang maka sukrosa akan meningkat. Namun ada beberapa buah yang tidak mengandung sukrosa sama sekali, seperti: tomat, anggur, alpukat, lemon, jeruk nipis, ceri, blueberi, blackberi, delima, dan buah ara. Sukrosa juga dikonsumsi oleh lebah, namun lebah menghasilkan madu yang mengandung fruktosa dan glukosa dan bukan sukrosa.

Dalam tubuh manusia (dan mamalia lainnya), sukrosa dicerna menjadi glukosa dan fruktosa pada membran usus 12 jari, yang kemudian diserap dalam aliran darah (terjadi peningkatan kadar gula darah) dan mengalir menuju jaringan tubuh yang memerlukan energi yang berupa ATP (Adenosin Tri Phospate) melalui proses yang dimulai dengan proses glikolisis. Glikolisis merupakan proses anaerob pada sitoplasma sel, dimana juga menghasilkan piruvat. Molekul piruvat ini akan menjadi ATP lagi dalam proses oksidasi, dan akan menjadi ion (asam) laktat dalam proses reduksi atau fermentasi pada sel otot tubuh. Ion laktat ini akan dibawa aliran darah menuju liver (hati) untuk diolah kembali menjadi glukosa. Ion laktat ini berhubungan dengan nyeri dan pegal-pegal pada otot (fatique), terutama terbentuk saat berolahraga berat dimana oksigen tidak dapat cukup tersalur ke jaringan otot tertentu sehingga proses aerobic terganti dengan proses fermentasi ini untuk terus mensuplai energi bagi otot tersebut. Glukosa yang berlebih akan tersimpan dalam bentuk glikogen. Glikogen ini hanya dapat disimpan dalam organ hati, sel otot rangka, dan jantung mengingat glikogen dapat menyebabkan tekanan osmosis yang tidak beraturan. Pada tumbuhan, kelebihan glukosa akan disimpan dalam bentuk pati dan polisakarida aminopektin.

Dalam hubungannya dengan kanker, sel kanker ternyata juga menggunakan glukosa sebagai sumber energi utamanya. Artinya, semakin tinggi kadar glukosa dalam darah maka sel kanker juga akan berkembang lebih cepat.

sumber gambar: kamera
sumber gambar: kamera

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun