Bila instalasi PLTS Terapung hendak dipasang pada daerah genangan yang nantinya akan dilakukan pengerukan waduk, maka dipertimbangkan mekanisme pemindahan sementara PLTS Terapung beserta jangkarnya.
Kriteria Pertimbangan 4: Kekuatan Struktur PLTS Terapung Terhadap Kejadian pada Waduk
Struktur, konfigurasi, dan penempatan panel surya terapung harus sefleksibel mungkin sehingga dapat bertahan secara dinamis dari pengaruh pasang surut air, pengaruh biofouling, sementara harus cukup aman dalam hal ancaman sabotase, kelangsungan aliran tenaga listrik, dan tetap menjaga jarak aman instalasi PLTS terapung dari tepi waduk, tubuh bendungan, bangunan vital seperti pelimpah dan lainnya.
Dalam penentuan lokasi penempatan modul panel surya terapung, selain zonasi, terlebih dahulu perlu diketahui data elevasi dasar waduk, data pola operasi waduk terkait tinggi muka air yang dapat terjadi, data sedimentasi, elevasi dasar waduk tanpa sedimen, dan data perencanaan angin. Demikian juga data jalur inspeksi waduk dan jalur pengerukan sedimen perlu diketahui agar penempatan modul tidak mengganggu operasional waduk. Apabila dalam zonasi terdapat kerambah jaring apung, perlu dipertimbangkan jalur transportasi antar kerambah agar tidak ditutup oleh modul surya.
Perencanaan desain dari instalasi PLTS Terapung dilaksanakan setelah lokasi dan luasan pemasangan PLTS terapung ditentukan. Desain instalasi PLTS terapung tersebut terutama mencakup kekuatan dari sistem penjangkaran dalam menahan beban angin, beban arus air dan gelombang, serta pengaruh fluktuasi pasang surat air dalam waduk. Data kekuatan badai rencana maksimum yang dapat terjadi dengan kala ulang durasi yang berlaku pada struktur terapung diterapkan tidak hanya pada satu island, namun pada konfigurasi island dan direncanakan bentuk terbaik dalam respon terhadap kekuatan angin dari arah dominan yang dapat terjadi dari data yang ada. Demikian juga desain kekuatan mooring lines hingga dimensi, bentuk, dan properti dari pemberat yang akan dipasang dimana akan berbeda-beda dan dibagi dalam kelompok-kelompok.Â
Termasuk dalam hal ini instrumen monitoring kekuatan struktur tersebut mengingat lifetime dari PLTS terapung ini cukup lama yakni di atas 20 tahun.
Kriteria Pertimbangan 5: Pengaruh Instalasi PLTS Terapung Terhadap Lingkungan Waduk
Pengaruh serta potensi pengaruh pemasangan PLTS terapung terhadap lingkungan fisik waduk perlu dianalisa, seperti terhadap sumber daya biologis yang ada seperti spesies langka-sensitif-dilindungi, pemandangan alam eksisting, tanaman air penggangu, budaya sekitar, pengaruh sosial ekonomi, kegiatan di daerah waduk, dan kajian lanjutan mengenai kualitas air misalnya suhu air, pertumbuhan tanaman air, ganggang, dan unsur kualitas air lainnya. Instalasi PLTS terapung juga akan menjadi zona bebas aktivitas masyarakat, sehingga area waduk yang digunakan untuk rekreasi agar tidak dijadikan lokasi pemasangan PLTS terapung.
Kriteria Pertimbangan 6: Pengelolaan Masa Purna Instalasi PLTS Terapung
Selain penjelasan perihal latar belakang pemasangan PLTS terapung dibandingkan dengan opsi lainnya, diperlukan juga penjelasan rencana saat instalasi ini selesai didayagunakan, misalnya setelah umur 30 tahun. Bila instalasi PLTS terapung akan dibongkar nantinya, dijelaskan metode pelaksanaannya, perkiraan biaya ke depan, siapa yang akan melakukan, serta penanganan limbah dari instalasi baik limbah utama berupa panel yang tidak terpakai, struktur beton pemberat, plastik pengapung, maupun linbah yang dapat terbentuk saat proses pembongkaran konstruksi. Bila instalasi PLTS