Digitalisasi telah mengubah cara masyarakat berbelanja, termasuk dalam sektor fashion muslim. Dengan kemajuan teknologi, pelaku bisnis kini dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan menghadirkan inovasi yang relevan. “Menurut laporan dari Statista, Industri modest fashion global diperkirakan mencapai nilai USD 375 miliar pada tahun 2025. Di Indonesia, ekspor produk modest fashion meningkat 3,38% menjadi USD 632,76 juta antara Januari dan Juli 2024.” Dengan pertumbuhan ini, bagaimana brand fashion muslim lokal dapat memanfaatkan peluang di era digital untuk bersaing di pasar global?
Digitalisasi memberikan peluang besar bagi UKM fashion muslim untuk bersaing di pasar global. Melalui platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan Hijup, brand lokal dapat menjangkau konsumen di berbagai wilayah tanpa batasan geografis. Tidak hanya itu, media sosial seperti Instagram dan TikTok mempermudah brand untuk membangun hubungan langsung dengan konsumen melalui konten interaktif, seperti live shopping atau kolaborasi dengan influencer muslimah. Contohnya, brand lokal seperti Dian Pelangi yang sukses memanfaatkan digitalisasi untuk menembus pasar internasional dengan menonjolkan keunikan desainnya. Namun, tantangan besar tetap ada. Persaingan yang semakin ketat di pasar online memaksa pelaku bisnis untuk terus berinovasi. Konsumen memiliki banyak pilihan, sehingga keunikan dan kualitas produk menjadi faktor utama untuk mempertahankan loyalitas pelanggan. Selain itu, kepercayaan konsumen terhadap belanja online juga harus dijaga dengan menyediakan deskripsi produk yang akurat, kebijakan pengembalian yang jelas, serta layanan pelanggan yang responsif.
Era digital telah mendorong munculnya tren desain modest fashion yang modern dan fungsional. Misalnya, konsep busana muslim sporty dan minimalis semakin diminati oleh generasi muda yang mengutamakan kenyamanan tanpa mengesampingkan nilai syar’i. Desain ini sering kali dipromosikan melalui media sosial, yang menjadi sumber inspirasi gaya berpakaian bagi banyak konsumen. Generasi muda melihat fashion muslim tidak hanya sebagai kebutuhan agama, tetapi juga sebagai ekspresi gaya hidup. Kolaborasi antara brand muslim dengan influencer muslimah membantu membentuk preferensi ini. Dengan menampilkan desain-desain yang segar, inovatif, dan tetap sesuai syariat, modest fashion berhasil menarik minat pasar global, termasuk non-muslim yang mencari pakaian yang lebih sopan dan fungsional.
Pemasaran digital membuka peluang baru bagi pelaku usaha untuk memanfaatkan data konsumen. Teknologi seperti sistem rekomendasi berbasis AI dapat membantu menawarkan produk yang lebih relevan, sementara chatbot mempermudah interaksi dengan konsumen. Strategi ini tidak hanya meningkatkan pengalaman belanja tetapi juga membangun kepercayaan terhadap brand. Menurut laporan dari Google Trends, pencarian terkait modest fashion meningkat hingga 25% dalam tiga tahun terakhir. Ini menunjukkan bahwa potensi pasar modest fashion terus berkembang, dan brand lokal memiliki kesempatan besar untuk memanfaatkan tren ini. Dengan pemahaman yang mendalam terhadap preferensi konsumen melalui data digital, pelaku usaha dapat menyesuaikan penawaran mereka agar lebih relevan.
Meski peluang besar terbuka, tantangan tetap ada. Salah satu tantangan terbesar adalah persaingan yang ketat. Banyaknya brand yang masuk ke pasar online membuat konsumen memiliki banyak pilihan. Ini memaksa pelaku usaha untuk mempertahankan kualitas dan keunikan produk mereka. Selain itu, kepercayaan konsumen terhadap belanja online menjadi perhatian utama. Sebagian konsumen masih ragu untuk membeli produk yang tidak dapat mereka lihat atau coba secara langsung. Untuk mengatasi tantangan ini, brand harus menyediakan informasi produk yang akurat, kebijakan pengembalian yang jelas, dan layanan pelanggan yang responsif. Investasi dalam teknologi juga menjadi kunci untuk meningkatkan pengalaman konsumen, seperti penggunaan fitur ulasan, chatbot, dan sistem pengiriman yang efisien. Untuk bersaing di pasar global, brand fashion muslim lokal perlu menonjolkan keunikan yang tidak dimiliki oleh kompetitor internasional. Keunikan ini dapat berasal dari elemen budaya lokal, nilai-nilai syar’i yang lebih kuat, atau inovasi desain yang memadukan tradisi dengan modernitas. Misalnya, penggunaan kain tradisional seperti tenun dan batik dalam desain busana muslim dapat menjadi pembeda yang menarik perhatian pasar internasional.
Kolaborasi antara desainer lokal dan komunitas muslim internasional juga dapat menciptakan peluang baru dalam menciptakan tren yang relevan secara global. Dengan pendekatan ini, brand lokal dapat memperluas jangkauan pasar mereka sekaligus mempromosikan warisan budaya Indonesia. Dengan memanfaatkan kekuatan teknologi dan strategi pemasaran yang adaptif, brand lokal tidak hanya dapat bertahan tetapi juga menjadi pemain utama di kancah global. Tantangan seperti persaingan yang ketat dan kepercayaan konsumen dapat diatasi melalui komitmen terhadap kualitas produk dan pelayanan yang responsif.
Dengan memanfaatkan teknologi dan tren yang sedang berkembang, brand fashion muslim Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam industri modest fashion global. Sebagai mahasiswa matematika semester akhir, saya melihat transformasi digital sebagai peluang besar bagi pasar fashion muslim di Indonesia. Kesuksesan e-commerce membuka jalan bagi inovasi baru yang mendukung pertumbuhan industri ini.
Sebagai mahasiswa matematika semester akhir melihat fashion muslim di Indonesia menjadi sebuah peluang besar untuk pasar lokal yang bertrasformasi ke era digital, keberhasilan dari berbelanja online membuka inovasi-inovasi baru bagi pelaku usaha. Artikel ini ditulis sebagai bagian dari tugas mata kuliah Kewirausahaan di bawah bimbingan Ibu Alfi Maulani, S.Si., M.Si., Saya berharap artikel ini dapat memberikan wawasan baru tentang bagaimana digitalisasi dapat menjadi katalisator bagi perkembangan industri modest fashion lokal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H