Ada banyak teori berhubungan dengan gaya pola asuh atau parenting orang tua terhadap anaknya. Semuanya memiliki muara yang sama yaitu untuk membentuk anak menjadi pribadi yang potensial dan terarah masa depannya.Â
Namun, apakah parents tahu kalau ternyata ada pola asuh yang mencoba mengadopsi beberapa karakteristik binatang dalam penerapannya? Yuk kita bahas satu per satu.
Macan identik dengan penggunaan strategi dan kekerasan untuk melumpuhkan mangsanya. Orang tua dengan pola asuh macan ditandai dengan watak keras, kontrol psikologis dan harapan yang tinggi. Seperti yang tertuang dalam buku Battle Hymn of the Tiger Mother karya seorang Profesor Hukum, Amy Chua dari Yale Law School.Â
Mereka melekatkan kesuksesan anak pada tingginya nilai akademik, olah raga dan musik. Segala strategi ditempuh agar anak bisa masuk sekolah terbaik dan memiliki karir cemerlang nantinya. Tak berhenti di situ, orang tua macan berharap kesuksesan anak bisa mengangkat derajat keluarga bahkan memutus rantai kemiskinan keluarga.
Seperti kengerian macan, penampakannya seringkali membuat mangsa lari ketakutan. Demikian halnya anak dengan pola asuh macan cenderung menarik diri dari orang tua. Pada awalnya mungkin anak merasa mendapat dukungan penuh soal kegiatan sekolah dan ekstrakurikulernya.Â
Namun, lama kelamaan proses belajar itu menjadi momok karena orang tua menganggapnya sebagai investasi. Anak wajib menjadi paling unggul dan orang tua merasa berhak untuk menagih prestasi spektakuler anak.Â
Jelas sudah bahwa orang tua macan kurang menghiraukan kebabasan kehendak, perasaan dan psikologis anak. Terganggunya kesehatan mental anak menjadi harga yang harus dibayar kemudian hari.
2. Orang tua Gajah
Induk gajah identik dengan sifat protektif dan tidak pernah jauh dari anak-anaknya. Kekhasan ini sejalan dengan pola asuh orang tua gajah yang mengutamakan rasa aman anak, kedekatan emosional dan fisik, serta perasaan yang terhubung dengan anaknya.Â