Stunting adalah kondisi dimana bayi mengalami kekurangan gizi pada masa 1000 hari pertama kehidupan (HPK) yaitu sejak masa kehamilan hingga usia 2 tahun. Stunting membuat balita mengalami keterlambatan pertumbuhan dengan ditandai tinggi dan berat badan yang kurang dari standar usianya. Stunting sangat berbahaya bagi balita karena dapat mempengaruhi perkembangan otak dan masalah kesehatan yang menghambat kemampuan belajar dan produktifitasnya sehingga dapat mengancam masa depan bangsa.
Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan stunting
- Pernikahan muda,Pernikahan muda menjadi salah satu faktor terjadinya stunting karena wanita yang masih dibawah usia 20 tahun belum mempunyai kondisi fisik dan emosianal yang cukup sehingga dapat mempengaruhi kehamilan seperti kekurangan gizi dan kelahiran prematur.
- Ketidakstabilan ekonomi, Kurangnya uang untuk membeli makanan bergizi seperti sayur buah dan daging juga menjadi faktor stunting. Ibu hamil seharusnya mengkonsumsi makanan bergizi agar bayi dapat lahir dengan sehat dan tiddak kekurangan gizi.
- Keterbatasan akses layanan kesehatan, Di daerah terpencil, fasilitas kesehatan masih sangat kurang sehingga membuat masyrakat tidak mendapatkan pelayanan kesehatan seperti imunisasi, pemeriksaan ibu hamil dan juga pelayanan kesehatan lainnya yang dapat mencegah stunting
Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu adalah pelayanan masyarakat yang diberikan pemerintah untuk memeriksa dan memberikan penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil, bayi, balita dan lansia. Pengurus posyandu biasanya terdiri dari ibu ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) dipilih oleh warga sekitar dan memiliki minat di bidang kesehatan Berikut adalah fungsi posyandu sebagai langkah awal penurunan angka stunting
- Sebagai deteksi dini, Posyandu dilakukan secara rutin dengan mengukur tinggi dan menimbang berat badan dapat mendeteksi secara dini apakah anak tersebut tumbuh dengan baik sesuai standar usianya atau tidak sehingga orang tua dapat melakukan tindakan dengan cepat apabila tidak sesuai dengan tumbuh kembangnya atau tanda tanda stunting lainnya.
- Imunisasi, Imunisasi sangat penting untuk pencegahan stunting karena dengan imunisasi anak memiliki kekebalan tubuh yang baik dan mencegah berbagai penyakit sepereti polio (kelumpuhan) campak (diare, pneumonia dan malnutrisi) difteri(kesulitan menelan dan gangguam pertumbuhan) serta tetanus (kejang otot yang mengganggu pertumbuhan)
- Pemberian Makanan Pendamping Asi (MPASI), MPASI dapat mendorong pertumbuhan dan perkembangan anak karena MPASI mengandung berbagai nutrsi seperti protein, vitamin, karbohidrat dan nutrisi sehingga dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak sehingga dapat mengurangi angka stunting.
- Sanitasi dan higiene, Posyandu biasanya memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan pola hidup sehat seperti penggunaan air bersih dan makanan yang higienis dapat mencegah berbagai penyakit untuk tumbuh kembang anak yang baik .
Posyandu menjadi garda terdepan dalam mengurangi angka stunting di indonesia karena program programnya yang membantu anak dalam proses tumbuh kembangnya. Namun dalam menjalankan programnya tentu ada faktor yang dapat mengambat antara lain kurangnya sumber daya manusia(SDM) sebagai kader dan tenaga kesehatan. Sarana dan prasarana seperti gedung posyandu, peralatan dan akses air bersih yang kurang memadai juga menjadi salah satu faktor penghambat berjalannya program posyandu.
Namun tantangan tersebut dapat di atasi dengan peningkatan kapasitas kader melalui pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan juga keterampilan secara berkelanjutan dan juga meningkatkan sarana prasarana dengan mengkomunikasikan dengan pemerintah setempat untuk dapat memberikan fasilitas yang memadai.bekerja sama dengan pihak terkait sepert puskesmas dan dinas kesehatan untuk memberikan sosialisasi juga menjadi salah satu mengatasi tantangan berjalannya program posyandu agar nantinya program program posyandu dapat berjalan dengan maksimal dan meningkatkan angka penurunan stunting untuk masa depan bangsa yang lebih cerah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI