Menyesuaikan Diri dengan Perubahan Iklim: Green House Solusi Cerdas Kelompok Tani Maju Karyo

Perubahan iklim merupakan salah satu tantangan utama yang dihadapi dunia saat ini. Fenomena ini telah mengakibatkan berbagai perubahan signifikan dalam iklim global, termasuk kenaikan suhu rata-rata, perubahan pola curah hujan, serta peningkatan frekuensi dan intensitas peristiwa ekstrem seperti banjir dan kekeringan. Sektor pertanian, yang sangat bergantung pada kondisi iklim, merupakan salah satu sektor yang paling rentan terhadap dampak dari perubahan iklim ini. Hal ini menjadi masalah yang serius bagi para petani.

Kelompok tani Maju Karyo merupakan kelompok pertanian yang berada di Desa Keseneng Kecamatan Mojotengah Kabupaten Wonosobo memiliki wilayah dengan iklim dingin sehingga wilayah tersebut cocok untuk ditanami sayur mayur seperti cabai, kubis, kacang dan sayur lainnya. Kelompok Tani Maju Karyo menanam berbagai macam sayur mayur yang kemudian di jual ke pengepul untuk mendapatkan keuntungan. Namun perubahan iklim yang berubah ubah seperi peningkatan suhu panas yang ekstrim dan pola curah hujan yang tidak  menentu dapat mengganggu siklus tanam. Perubahan iklim yang tidak stabil juga mengakibatkan hama dan penyakit tanaman muncul yang mengakibatkan petani gagal panen dan mengalami kerugian karena perubahan iklim mempengaruhi hasil panen. Harga pupuk yang mahal dan harga sayur mayur yang murah juga menjadi faktor petani di Desa Keseneng mengalami kerugian. Kelompok tani maju karyo sebagai garda terdepan dalam pengelolaan tanaman pun kebingungan dengan perubahan iklim yang tidak stabil.

Untuk menyesuaikan perubahan iklim tersebut, Kementrian Pertanian memberikan bantuan kepada Kelompok Tani Maju karyo untuk membangun green house. Green house atau sering disebut rumah kaca adalah bangunan tertutup yang digunakan untuk menanam tanaman dengan mengoptimalkan suhu, kelembapan dan cahaya agar pertumbuhan tanaman dapat terkendali. Green house sebagai tempat budidaya sayur mayur membuat pertanian di desa keseneng dapat berkembang. Kelompok Tani Maju  karyo menanam tanaman sayur mayur di Green House. Dengan adanya green house petani dapat mengatur suhu sesuai dengan kebutuhan tanaman. Kelembapan juga dapat diatur untuk mencegah tanaman mengalami kekurangan atau kelebihan air. Tanaman juga terlindungi dari sinar matahari atau hujan yang berlebihan. Sehingga petani dapat di untungkan dengan adanya pembangunan green house. Hasil tanaman yang di hasilkan green house memiliki banyak keunggulan di banding tanaman yang ditanam di tanah luar. Dari segi kualitas tentunya lebih baik seperti ukuran yang lebih seragam karena kondisi pertumbuhan yang terkendali, warna yang lebih cerah dan bebas pastisida karena di green house penggunaan pestisida akan di kurangi sehingga menghasilkan tanaman yang lebih aman untuk di konsumsi. Tetapi untuk menghasilkan tanaman yang baik, green house harus memiliki desain yang bagus sesuai dengan kebutuhan tanaman, pemilihan tanaman dan teknik budidaya yang tepat. Teknologi yang canggih seperti sensor, robot pertanian untuk melakukan tugas seperti penanaman dan penyiraman, serta kecerdasan buatan (ai) untuk menganalisis data dari sensor dan membuat keputusan yang baik dalam pengelolaan green house juga sangat penting.

Green house juga harus menggunakan energi terbarukan seperti penggunaan panel surya untuk menghasilkan listrik dan penggunaan material ramah lingkungan agar dapat di daur ulang serta pengelolaan limbah organik untuk pembuatan pupuk kompos juga tidak kalah penting.

Green house telah menunjukkan diri sebagai teknologi yang sangat berguna dalam pertanian. Dengan sejumlah manfaat yang diberikan,green house  bisa menjadi solusi yang sangat efisien untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen di Desa Keseneng, sekaligus mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi para petani