Dalam pergaulan sehari-hari baik dalam lingkup keluarga dan masyarakat, sering kita menemukan konflik, perselisihan, beda pendapat, dan sejenisnya yang muncul. Sepanjang setiap permasalahan yang timbul tersebut didiskusikan dan dicarikan solusi terbaiknya tentu tidak akan berlarut-larut.
Ghibah atau membicarakan keburukan atau aib orang lain merupakan salah satu kebiasaan yang paling umum dilakukan oleh kaum perempuan. Namun bukan berarti kaum pria tidak melakukannya, hanya topik yang dibicarakan biasanya berbeda.
Masih pagi & masih suasana lebaran, tp dah ada yg bikin gw mau ngomel. Hey anda yg bilang kami suka ghibah nyinyir trs, halah dahlah kalian jg ghibahin kami2 sama aja gaada bedanya kami ama kalian. Gamau tetanggaan no prob syg, noh sana aja idup di hutan tetanggaan ma maung 👍👍— Jas Hitamnya Andin (@auhahlapz) May 14, 2021
Alasan Melakukan Ghibah
Bagi kaum perempuan, dorongan untuk melakukan ghibah dapat disebabkan karena beberapa hal.
Pertama, sifat alami perempuan itu banyak bicara alias cerewet. Kemampuan menampung kosa kata yang berlebih ini akan lebih baik jika digunakan untuk melakukan tindakan yang lebih positif daripada sekadar membicarakan keburukan orang.
Alasan kedua, ghibah sering dilakukan oleh orang yang tidak memiliki pekerjaan. Setelah tugas rumah tangga selesai, tak jarang para perempuan menggunakan waktunya untuk bermain ke rumah tetangga atau dalam istilah Jawa disebut "sonjo".
Berkunjung ke rumah tetangga itu hal yang baik tetapi jika terlalu sering dilakukan hanya untuk mencari teman bergosip atau ghibah itu yang tidak disarankan.
Ketiga, motivasi seseorang untuk melakukan ghibah karena adanya dorongan penyakit hati. Perasaan iri hati dan dengki apabila ada orang lain mendapatkan kebaikan sangat memicu timbulnya kegiatan ghibah ini.
Melihat kesuksesan orang lain menjadi marah atau berburuk sangka. Penyakit hati memang tidak tampak tetapi memiliki dampak yang bisa merugikan bagi orang lain.
Keempat, mencari dukungan pembenaran terkadang menjadi alasan bagi seseorang untuk ghibah. Biasanya ini menyangkut hubungan atas seseorang yang sedang berada dalam konflik dengan orang lain.