Dua minggu sebelum bulan puasa, saya sudah lumayan bikin persiapan stok bahan pangan di rumah. Terlebih satu bulan sebelumnya saya dan keluarga sudah mengisolasi diri sendiri, mengkarantina diri untuk di rumah saja. Demi berpartisipasi penuh tanggung jawab untuk mencegah penyebaran virus Corona strain terbaru alias Covid-19.
Saya sudah mengisi freezer dengan beberapa jenis frozen food. Membeli produk sambal, lauk teri krispi dan tuna asap yang dibuat oleh beberapa kenalan di komunitas UMKM Surabaya.Â
Oh iya, tak lupa membeli 3 kg brago alias brambang goreng = bawang merah goreng untuk juga saya bagikan ke ibu di Jombang, ibu mertua di Lamongan juga untuk kakak dan adik  saya yang tinggal di Surabaya. Maklum, saya lahir dari keluarga besar jadi kalau mau belanja dan bagi-bagi tanda sayang, jumlahnya nggak bisa satu ons doang :)
Ternyata walaupun sudah nyetok bahan siap masak atau siap makan, urusan stok sembako nggak cukup juga. Ini efek wajar dari kegiatan masak tiap hari rupanya. Minyak goreng habis, gula menipis, kopi dan krimer ikut juga ingin diisi toplesnya. Alhamdulillah dah masuk waktu bagian gajian dari kantor suami, jadi saya bisa keluar untuk membeli keperluan bulanan.Â
Masih di masa karantina dan social distancing. Juga kewajiban memakai masker saat ke luar rumah. Saya berangkat dengan naik motor sendiri dan menolak tawaran suami untuk mengantarkan.Â
"Udah nggak usah, aku pergi sendiri aja. Malah bingung kalau diantar."
Suami saya nyengir aja dan melanjutkan hobinya berkebun di rumah.Â
Hampir satu tahun ini saya belanja bulanan di Sakinah Mart. Bisa dibilang minimarket baru di sekitar rumah. Harga produk di sini lebih murah. Dan sering ada diskon. Tiap bulan itu, saya pasti dapat banyak diskon dari minyak goreng, shampoo, sabun cair cuci piring sampai deterjen. Pokoknya yang saya incer itu selain merk favorit ya yang diskon juga. Sama aja kayaknya seperti ibu-ibu lainnya ya :)
Nah, kali ini berbeda ternyata.Â
Saya tertegun sekitar 5 menit di depan rak minyak goreng. Beberapa kali memastikan angka yang tertera di sana benar.Â