Mohon tunggu...
Heni Prasetyorini
Heni Prasetyorini Mohon Tunggu... Tutor - Edupreneur

Pegiat pendidikan coding untuk anak-anak di Heztek Coding

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Coding Mum Mencetak Ibu Rumah Tangga Menjadi Web Designer dan Front End Programmer

15 Juni 2016   22:27 Diperbarui: 16 Juni 2016   20:47 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Single web profile Akademi Prasetyorini

Sebuah keberuntungan luar biasa, saya bisa ikut projek dari Bekraf yang memberikan kursus pemrograman untuk perempuan, bernama Coding Mum. Projek ini sudah diselenggarakan di Bandung, Jakarta dan Malang. Sekarang giliran Surabaya.

Saya mendapatkan info tentang Coding Mum ini, bagi saya, tanpa sengaja. Namun tentu saja, sebenarnya segala detil kehidupan kita, telah diatur oleh-Nya.

Awalnya, saya menulis blogpost tentang kegundahan saya terhadap pendidikan anak saya di sekolah. Saya menulis artikel, Tetap Sekolah Atau Homeschooling?

Lalu saya bagikan artikel ini di akun fesbuk pribadi. Tak disangka, banyak respon dari teman yang membantu. Salah satunya, seorang ibu praktisi homeschooling di Surabaya, satu kota dengan saya. Malam itu juga kami chatting, dan saya menanyakan beberapa hal tentang HS. Sambil chat, iseng saya buka timeline ibu tersebut. Di salah satu postingannya, terselip info dibukanya program Coding Mum Surabaya.

Kebetulan, sudah lama saya ingin belajar pemrograman, coding dan web design. Namun sering terkendala beberapa hal.  Setelah saya konfirmasi ke ibu tersebut, dan saya telusuri asal berita, maka saya langsung mendaftar. Memang untuk submit form pendaftaran Coding Mum, secara online, saya tunda sehari untuk mempersiapkan CV dan Esai berisi Misi Visi mengikuti Coding Mum, yang harus dishare melalui Google Drive. 

Singkat cerita  saya diterima sebagai peserta kursus Coding Mum Surabaya batch 1. Karena masih batch 1, maka biaya kursus disubsidi oleh Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif, bikinan pak Jokowi). Jadi kursusnya gratis. Alhamdulillah. 

Berbekal tekad kuat, saya yang tak punya background IT sama sekali, kecuali ngeblog dan otak-atik HTML template blogspot ini, berangkat. 

Lokasi kursus di kantor DILO Telkom Divre V jalan Ketintang Surabaya.

DILO adalah Digital Inovation Lounge, yaitu wadah inovasi digital yang didirikan Telkom untuk mewadahi aktivitas digital kreatif. Lokasinya bersebelahan dengan Universitas Negeri Surabaya, tempat saya kemarin menyelesaikan studi pascasarjana Teknologi Pendidikan sejak 2013-2015. Baru saja November 2015 wisuda, April 2016 saya kembali ke Ketintang, ke Dilo, untuk belajar lagi. Rejekinya emang di Ketintang. InsyaAlloh job after Coding Mum ini juga diawali di Ketintang, amiin, *persiapan ;-)

Jadwal kursus seminggu 3 kali, mulai pukul 13.00 - 17.00. Sekali lagi, seperti dejavu, waktu kuliah pasca, saya masuk kelas jam segitu juga. Jadi, mengulangi lagi, bersepeda motor hampir 20 km, di siang bolong, panas terik plus macetnya jalanan Surabaya. Mantab. Tetep semangat. Migren nggak migren, tetep berangkat.

Coding Mum, adalah bagian dari Projek Bekraf untuk mencetak jutaan wirausahawan alias entrepreneur di Indonesia. Ibu rumah tangga, termasuk menjadi sasaran program. Dengan latar belakang, banyaknya ibu rumah tangga yang sebenarnya well-educated, namun karena sesuatu hal memilih untuk tinggal di rumah, menjadi full time housewife atau stay at home mom (SHAM). Jika ibu mempunyai waktu luang, 4-5 jam akan menjadi produktif jika bisa diisi menjadi pekerja part-time menjadi web designer atau front end programmer.

Materi utama Coding Mum Surabaya batch 1 kali ini, adalah cara membuat web design dengan mengenal materi layout wireframing, HTML 5, CSS 3, Javascript, Bootstrap, Jquery, DOM dan PHP. Benar-benar hal baru buat saya. 

Pelajaran coding awal dari www.codeacademy.com
Pelajaran coding awal dari www.codeacademy.com
 

Pembelajaran dengan cara Learning by Doing. Peserta diberikan sebuah Modul berisi kisaran materi dan link website yang bisa dipelajari, selebihnya peserta belajar mandiri. Mencoba sendiri, dan baru bertanya kepada pengajar. Untungnya pengajar, yang kami panggil Coach, baik dan telaten semua. Namanya mengajari ibu-ibu, yang gitu deh, hebring. Apalagi jika kami membawa serta anak-anak kami, wah DILO jadi rame. Suara coach harus gantian dengan suara video dinosaurus yang diputar anak-anak. 

Ohya, beruntung lagi, untuk kursus awal ini, selain free biaya kursus, kami juga mendapatkan makan siang dan snack roti, setiap hari. Uwenak pool, rejeki anak solih 😁

Walau migren selalu melanda tetap nyengir ceria
Walau migren selalu melanda tetap nyengir ceria
 

Pertemuan berlangsung sampai 12 kali. Ditambah 1 kali pemantapan. 1 kali belajar di rumah dan 1x presentasi hasil web desain di hadapan Bekraf Jakarta. Total 15 kali. Kisahnya saya tulis di blog, di Catatan CODING MUM Surabaya.

 Alhamdulillah, pelan namun pasti, saya dan teman-teman bisa memahami konsep membuat web design. Asal tekun, berani mencoba lagi, mau bertanya, nyoba lagi, bisa kok mom kita ngerti coding. Ngoding nggak seserem itu kok mom.

Akhirnya, Walau diwarnai insiden laptop mati karena kepanasan, akhirnya web desain pertama saya menggunakan HTML 5, CSS 3 , Bootstrap dan Javascript, selesai. Saya membuat web tentang rencana membuat kursus pengembangan keterampilan untuk perempuan, khususnya ibu rumah tangga. Yang rencana ini sebenarnya sudah saya rembuk dengan beberapa teman profesional, jauh hari sebelum adanya Coding Mum Surabaya ini. Sekalian setelah mendapat ilmu programming, maka saya merancang sebuah Akademi Prasetyorini, yang bergerak di bidang Bisnis, Kreatif dan Digital. Sebuah rencana yang semoga diaminkan alam semesta, amiin. Dan hasil web one-page-nya seperti berikut ini:

Single web profile Akademi Prasetyorini
Single web profile Akademi Prasetyorini
Antusiasme ibu-ibu lain, teman saya, terutama blogger aktif, ingin sekali ikutan Coding Mum di batch selanjutnya. Menurut Bekraf, Coding Mum selanjutnya tidak free lagi, alias berbayar. Namun besaran biaya masih belum ditentukan, karena menyesuaikan kota lain. Tapi jangan sedih, ilmunya dan kesempatan peluang mendapat rejeki dan menjadi profesional akan jauh lebih "mahal" hasilnya kok mom. Karena selesai kursus nggak brenti dilepas gitu aja, ada follow up.

Follow up dari kursus ini juga terus dilakukan, yaitu dengan adanya grup whatsapp Coding Mum Surabaya dan Coding Mum Alumni. Disini, kami bisa bertanya hal coding kepada coach, serta mendapat info job dari grup alumni. Targetnya memang sampai mendapat penghasilan dari ngoding. Jadi, asik banget deh ikutan Coding Mum. Selain dapat ilmu baru, keluarga baru, juga makin keren, kayak saya :)


Jadi, tunggu apalagi. Cobalah cari informasinya di kota anda. 

Untuk melihat galeri foto Coding Mum Surabaya, bisa diakses di blog www.codingmumsby.wordpress.com.

Untuk informasi terselenggaranya coding mum di kota anda selanjutnya, bisa dilihat di www.codingmum.id

Jadi, ayo ikutan CODING MUM.

Where cool mum meets code .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun