Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak pandemi covid-19 terus diterapkan tidak menghambat mahasiswa Universitas Jember (UNEJ) dalam melaksanakan Kuliah Kerja Nyata atau yang kerap disebut KKN. Pihak Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UNEJ bersama dengan para dosen terus berupaya membuat inovasi agar pengabdian kepada masyarakat bisa terus berjalan. KKN Back To Village dengan berbagai tematik menjadi solusi bagi pihak Universitas untuk melaksanakan program KKN di tengah pandemi covid-19 ini. Program ini dilaksanakan di kampung halaman masing-masing mahasiswa sehingga selain menekan angka kasus covid-19 juga membantu masyarakat untuk pulih dari kondisi keterpurukan akibat dampak covid-19. Penulis merupakan mahasiswa KKN Back To Village III yaitu Heni Nur Azizah berasal dari kelompok KKN 24 yang dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapang yaitu Fajar Wahyu Prianto, SE, ME., mengusung tematik Pemberdayaan BUMDES/Jaring Pengaman Desa Penanganan Covid-19 yang berlokasi di Desa Badean. Penulis merupakan Mahasiswa dari Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember.
Bumdes Desa Badean memiliki Desa wisata yang dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).  Destinasi Wisata ini bernama Puncak Badean baru dibangun sebagai salah satu keistimewaan dari Desa tersebut. Masyarakat lokal terkadang menyebut Wisata Puncak Badean ini adalah Karang Pakel karena lokasinya berada di Dusun Karang Pakel. Wisata Puncak Badean adalah Wisata alam yang menyuguhkan pemandangan alam yang asri dan hijau disertai aliran sungai pegunungan Argopuro yang jernih dan segar. Wisata ini mengusung konsep "kekeluargaan" sehingga masyarakat yang berkunjung kesana akan merasakan suasana "kekeluargaan" yang akrab. Wisatawan yang datang mayoritas bersama keluarganya untuk piknik dan mandi di sungai. Fasilitas di Wisata tersebut saat ini masih sangat terbatas dikarenakan Wisata ini baru dibuka dan masih dalam tahap pembangunan. Fasilitas yang bisa diakses oleh Wisatawan hanyalah gazebo dan sungai alami. Berdasarkan hal tersebut diperlukan suatu konsep perencanaan pembangunan yang sesuai dengan potensi dan kearifan lokal. Nilai-nilai kearifan lokal dapat diangkat menjadi sebuah potensi yang menguntungkan karena selain memiliki nilai keunikan, juga masyarakat dapat melestarikan kearifan lokal mereka tanpa terganggu akibat adanya aktivitas baru di tempat tinggal mereka. Â
Desa wisata Puncak Badean masih sangat baru dan memerlukan banyak pembangunan. Perencanaan yang matang sangat diperlukan dalam proses pembangunan Desa wisata ini. Jika proses pembangunan tidak diawali dengan perencanaan yang matang dan disepakati oleh semua pihak, maka hal ini akan menimbulkan masalah baru. Desa wisata yang diharapkan menjadi sebuah solusi bagi kesejahteraan masyarakat berubah menjadi sebuah masalah baru. Perencanaan pembangunan harus memperhatikan nilai kearifan lokal masyarakat sekitar. Kearifan lokal masyarakat selain menjadi potensi keunikan yang akan mengundang waisatawan, juga bermanfaat bagi warga lokal. Warga lokal dapat dengan nyaman melakukan kegiatan sehari-hari dikarenakan kearifan lokal yang menjadi nilai dan norma sosial yang dianut tetap dipertahankan. Tujuan dari program yang akan dilaksanakan yaitu menciptakan Desa wisata berbasis potensi dan kearifan lokal.
"Puncak Badean baru saja diresmikan tahun 2020 dan masih banyak yang perlu dikembangkan. Adanya kegiatan pelatihan dan pendampingan terkait pengembangan pariwitasa ini sangat  membantu pihak kami. Kegiatan-kegiatan seperti ini dibutuhkan untuk menambah wawasan SDM kami terkait pengembangan wisata ini kedepannya." Ujar Ketua Pokdarwis Desa Badean. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh penulis beserta pihak BUMDES dan Pokdarwis dilaksanakan di Desa Wisata Puncak Badean Dusun Karang Pakel, Desa Badean, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember .
Melalui KKN Back To Village III ini, penulis dan pihak Bumdes serta Pokdarwis bersama-sama melakukan kegiatan pelatihan dan pendampingan pengembangan desa wisata. Hasil kegiatan yang sudah dilakukan yaitu tersusunnya Site Plan Desa Wisata dan juga Peta Informasi Umum yang dipasang di Desa Wisata Puncak Badean.
Desa Wisata Puncak Badean mempunyai potensi-potensi lokal baik dari sisi sumber daya alam yang sangat indah dan sumber daya manusia yang kreatif dan kompak. Penulis berharap dengan diadakannya program kerja yang telah dilakukan dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang terlibat dan membuat Desa Wisata Puncak Badean semakin berkembang pesat dan dikenal masyarakat luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H