"Desa Pasir, surganya cireng" Begitu kata orang, sebab di Desa Pasir, tepatnya di grumbul Sokawera, banyak orang yang menjual jajanan berbahan dasar aci ini. Bukan hanya dua atau tiga warung cireng, namun bisa Kamu temui di sepanjang jalan sokawera ini, dimulai dari depan lapangan Pasir Lor sampai perbatasan Kedungbanteng, pasti ada saja warung Cireng. Saking banyaknya pedagang cireng, terkadang sulit untuk menjelaskan ketika ada yang bertanya "rumahmu sebelah mananya pedagang cireng, Ning?" Karena jujur pedagang cireng itu banyak, bukan hanya disepanjang jalan Sokawera, namun masuk ke pemukiman warga juga sudah banyak yang menjual cireng.
Cara membuat jajanan berbahan dasar aci atau tepung kanji ini cukup mudah. Pertama, buat biang terlebih dahulu dengan merebus air hingga mendidih, lalu tuang tepung kanji dan aduk hingga menggumpal. Kemudian tuang biang yang sudah dibuat tadi ke dalam wadah yang berisi tepung kanji dan sedikit tepung terigu agar nantinya ketika digoreng tidak meledak. Jangan lupa beri bumbu seperti garam, bawang putih, dan kaldu ayam. Kemudian aduk hingga adonan kalis dan mudah dibentuk. Yang terakhir beri isian seperti ayam, sosis, ati, bakso, balungan, dll. Dan cireng siap untuk digoreng.
Jajanan anti bokek ini, dijual dengan harga 500 perak perbiji. Dari saya SD sampai kuliah, dari sebelum pandemi atau saat ada pandemi, bahkan disaat gempuran harga minyak yang mahal seperti sekarang ini, harga cireng desa Pasir tetap stabil, tidak pernah naik sama sekali. Tidak heran, harganya yang murah serta cita rasa kenyal dan pedasnya, membuat jajanan yang satu ini menjadi jajanan favorit dan andalan bagi semua kalangan, dimulai dari anak-anak, remaja, bahkan orang tua.
Seperti yang telah kita ketahui, sebenarnya cireng ini merupakan makanan khas Jawa Barat, namun cireng pasir juga tak kalah terkenal dengan cireng asli Jawa Barat, pasalnya banyak orang yang berasal dari luar Purwokerto rela menempuh jarak yang jauh hanya untuk membeli cireng, yang sebenarnya bisa dibuat sendiri di rumah. Ngomong-ngomong karena banyak pembeli yang berasal dari luar Purwokerto, cireng pasir juga dapat dibeli secara mentahan, jadi untuk pembeli yang jaraknya jauh tidak perlu khawatir bahwa cireng yang dibeli menjadi tidak gurih lagi.
Untuk kaum mageran, beberapa warung cireng juga sudah terdaftar di gofood atau grabfood. Jadi kamu tinggal pesan dan menunggu cireng diantar oleh driver. Selain itu, saya juga pernah menjumpai cabang cireng pasir diluar desa Pasir, untuk lokasi detailnya saya juga sudah lupa hehe. Duhh enak ya udah murah, bisa pesan online dan ada cabangnya pula.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H