Pagi itu, warga Bandung mungkin bangun dengan perasaan campur aduk: antara siap nonton Sheila On 7 atau siap nonton drama paling seru abad ini. Bayangkan, konser legendaris di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) terancam batal hanya karena izin tak kunjung beres. Ini bukan lagi soal penonton yang berebut tiket, tapi promotor yang berebut izin. Sebuah plot twist yang bahkan Sheila On 7 pun tak pernah prediksi dalam lirik lagunya.
Wali Kota Bandung, dengan semangat kepariwisataan yang berapi-api, mencoba menjadi pahlawan konser. Dia berharap konser ini tetap berjalan, karena katanya ini bisa menarik ribuan wisatawan. Atau, mungkin dia hanya tidak mau melewatkan momen langka di mana Sheila On 7 kembali mengguncang Bandung. Siapa tahu, kan? Eh, tapi jangan salah sangka, ini bukan tentang nostalgia semata, ini tentang devisa!
Namun, seperti dalam cerita sinetron yang selalu ada hambatannya, promotor Sheila On 7 tampaknya sedang menjalani ujian hidup yang sangat berat. Bagaimana tidak? Menggelar konser di stadion ternyata sama menantangnya dengan memenangkan medali emas di Olimpiade. Atau setidaknya, seperti mencoba beli nasi padang dengan duit receh di dompet: bisa, tapi berat!
Wali Kota, yang tak kehabisan akal, dengan cerdiknya menawarkan alternatif: Lanud Husein Sastranegara. Yah, kalau gak bisa di stadion, pindah aja ke landasan pesawat! Sekalian nonton konser, sekalian bisa lihat pesawat landing. Mungkin ada bonus dengar suara mesin jet sebagai latar belakang lagu "Sephia". Inovatif sekali, bukan? Setidaknya, kalau suara sound system kurang kencang, ada dukungan suara dari Boeing 737 yang lewat.
Sebenarnya, kalau dipikir-pikir, konser di Lanud Husein mungkin bisa jadi lebih seru. Bayangkan, Sheila On 7 tampil dengan latar belakang pesawat militer. Lagu "Melompat Lebih Tinggi" bisa jadi benar-benar literal kalau ada pesawat yang melompat lebih tinggi di atas panggung. Penonton pun mungkin akan sibuk antara nonton konser atau nge-vlog pesawat yang take off. Siapa tahu, bisa dapat dua hiburan sekaligus, kan?
Namun, drama izin ini memang sebuah cerita epik. Di tengah pandemi yang meluluhlantakkan segala sektor, izin konser Sheila On 7 jadi bahan perbincangan hangat. Lebih hangat dari gosip selebriti yang menikah-cerai dalam seminggu. Promotor pun terlihat semakin stress, tapi tetap berusaha keras. Mereka bilang, "Kami berjuang sekuat tenaga untuk membuat konser ini terjadi." Mungkin ini kalimat yang juga akan diucapkan saat bayar pajak.
Dan akhirnya, kita semua hanya bisa berharap. Mungkin Sheila On 7 juga sambil berdoa, agar mereka bisa kembali bernyanyi di hadapan ribuan penggemar, bukan di hadapan ribuan kertas izin yang harus ditandatangani. Jika berhasil, konser ini akan jadi legenda. Tapi kalau gagal, ya setidaknya kita semua dapat cerita lucu buat diceritakan di warung kopi.
Pada akhirnya, apakah konser Sheila On 7 akan terwujud atau tidak, satu hal yang pasti: Bandung siap dengan semua skenario. Karena, seperti kata Sheila On 7, "Tunggu aku di Bandung." Tapi mungkin sambil nunggu, kita bisa siap-siap juga, siapa tahu nunggu izinnya lebih lama dari nonton konsernya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H