Mohon tunggu...
Hening Nugroho
Hening Nugroho Mohon Tunggu... Penulis - Laki-laki

Menulis itu sederhana Ig @hening_nugroho Waroenkbaca.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Misi Mencapai Net Zero Emission dan Target Investasi Hijau

30 Juli 2022   05:59 Diperbarui: 30 Juli 2022   06:01 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Lalu apa yang harus dilakukan? Memang jika dilihat dampak dari emisi karbon selain dapat meningkatkan suhu bumi juga dapat menimbulkan bencana iklim serta kerugian ekonomi. Yang akan menjadi tantangan bagi umat manusia mengenai efek yang timbul dari emisi karbon seperti misalnya di daerah perkotaan dunia saat ini, yang diprediksi bakal menjadi hunian bagi sekitar 66% pada tahun 2050, bahkan menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa diperkirakan jumlah penduduk di kota akan mencapai 2,5 miliar, dengan hampir 90% di antaranya terjadi di Asia dan Afrika.  Dengan begitu maka padatnya jumlah penduduk kota secara tidak langsung akan tercipta kondisi konsumsi rumah tangga yang berlebih, investasi, juga masalah transportasi, sanitasi, saluran air, dan pengelolaan sampah, jika dibiarkan akan bisa berdampak baik dan juga buruk, maka tantangannya ke depan adalah harus diimbangi dengan ketersediaan infrastruktur yang memadai, bagaimana meminimalisir polusi udara, menciptakan air bersih, dan transportasi hijau yang itu semua harus diwujudkan dengan langkah strategis, guna mendukung langkah terciptanya investasi hijau, dan tak hanya itu saja, tujuan yang tak lain adalah sebagai langkah dekarbonisasi untuk mendorong pertumbuhan yang inklusif dan ekonomi berkelanjutan.


Selain itu jika kita lihat porsi terbesar (90%) dari produksi emisi Indonesia bersumber dari emisi energi dan pemakaian lahan, sehingga sektor ini juga menjadi prioritas upaya pencapaian nol emisi saat ini.  Dengan meningkatkan efisiensi energi dari 1% menjadi 6,5% pada tahun 2030 juga dengan penambahan restorasi lahan gambut 300.000 hektar per tahun serta menambah reforestasi 250.000 hektar per tahun.

 Indonesia harus mampu mencapai net zero emission pada tahun 2060 mendatang. Hal ini juga sangat berguna untuk melindungi seluruh bentang hutan alam dan ekosistem gambut yang tersisa, mengakui hak-hak masyarakat adat dan lokal, dan mengurangi degradasi.


Maka eksistensi investasi hijau dalam lingkup nasional tidak dapat dipungkiri turut membawa pembaruan secara luas bagi pembangunan nasional. Terhadap pembangunan ekonomi, investasi hijau dapat menjadi sarana dalam mempromosikan ekonomi hijau yang berkorelasi terhadap pembangunan berkelanjutan. Disamping itu, dikaitkan dengan unsur lingkungan maka kehadiran investasi hijau secara riil turut memberikan akses perlindungan dan pengelolaan lingkungan melalui program pendanaan yang secara khusus diperuntukkan untuk menurunkan emisi karbon, efisiensi energi, serta tidak menimbulkan kerusakan lingkungan.


Namun tentu saja segala upaya pasti mengandung resiko, apalagi jika terjadi kemunduran pencapaian terget. Jika transformasi energi gagal dan tidak bisa mencapai puncak emisi pada tahun yang sudah ditetapkan maka pergeseran nol emisi akan melenceng jauh. Semisal jika pencapaian nol emisi memungkinkan tercapai pada tahun 2045-2050 maka nol emisi baru akan tercapai pada tahun 2070. Sudah barang tentu pencapaian misi tentang investasi hijau juga akan terhambat.

#Presidensi G20
#Bank Indonesia
Presidensi G20
Bank Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun