Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik dari Proses Budidaya Maggot bagi Petugas TPS 3R Semar Berseri dan Masyarakat Desa Banjarejo

Desa Banjarejo merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang dan memiliki potensi sumber daya alam yang tinggi karena mayoritas penduduk Desa Banjarejo bermatapencaharian sebagai petani sayur. 

Harga sayur yang tidak stabil mengakibatkan sayur-sayuran yang dijual oleh para petani maupun pedagang sayur tidak habis terjual dan banyak yang tersisa sehingga menimbulkan penumpukan sampah organik di TPS 3R Semar Berseri Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaaten Malang. 

Kegiatan pelatihan pembuatan pupuk organik melalui budidaya maggot bagi petugas di TPS 3R Semar Berseri memiliki peranan penting dalam upaya untuk mengurangi sampah organik di TPS 3R Semar Berseri milik Desa Banjarejo. Salah satu tahapan yang harus dilalui untuk dapat melakukan pelatihan pembuatan pupuk organik melalui budidaya maggot adalah dengan mengikuti pelatihan dari pihak yang ahli terlebih dahulu.

Program kerja "Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik dari Proses Budidaya Maggot bagi Petugas TPS 3R Semar Berseri dan Masyarakat Desa Banjarejo" merupakan salah satu rangkaian program kerja kelompok KKN MBKM Membangun Desa Universitas Negeri Malang Tahun 2022 di Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. 

Program kerja ini dilaksanakan sebagai langkah awal dalam upaya pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik berbasis waste management system melalui budidaya maggot yang hasilnya dapat memiliki nilai jual untuk Desa Banjarejo menuju Desa Mandiri Sampah. Pelatihan dilaksanakan selama 14 hari yang dimulai pada tanggal 6 Mei hingga 20 Mei 2022 di TPS 3R Semar Berseri. 

Pelatihan dihadiri oleh petugas TPS 3R Semar Berseri dan masyarakat Desa Banjarejo. Diadakannya program tersebut dapat efektif karena setiap hari sampah organik diolah menjadi pakan maggot sehingga terjadi pengurangan penumpukan sampah organik di TPS Semar Berseri.

Dokpri

Dokpri

Hari pertama dimulai dengan memaparkan materi mengenai metamorfosis maggot. Kemudian menyiapkan media penetasan telur lalat Black Soldier Fly (BSF) yang sudah dibeli. Telur lalat ini membutuhkan waktu 3 hari untuk menetas. Hari keempat setelah telur lalat menetes, dilakukan pemindahan bayi larva/maggot ke biopond. 

Dilanjut dengan proses pemberian makan maggot. Hari kelima adalah kegiatan memberi makan maggot dan mengurangi kasgot setiap pemberian maggot sedikit demi sedikit hingga proses perkembangan menuju larva dewasa sekitar usia 14 hari. 

Hari kedelapan hingga hari keempatbelas melakukan kegiatan memisahkan antara maggot dan kasgot. Kasgot inilah yang digunakan untuk pupuk organik. 

Pupuk organik dari hasil budidaya maggot memiliki khasiat tinggi untuk tanaman pertanian. Pada minggu kedua yaitu hari kelimabelas, larva dewasa menginjak fase prepupa yang membutuhkan waktu selama 7 hari sebelum memasuki fase pupa. Pada fase ini prepupa sudah tidak diberi makan. 

Saat memasuki fase pupa, pupa tidak akan bergerak hingga menetas menjadi lalat Black Soldier Fly (BFS).

Dokpri

Hasil dari pelatihan pembuatan pupuk organik melalui budidaya maggot di TPS 3R Semar Berseri adalah tim KKN MBKM UM dapat membagikan wawasan baru dan melatih petugas TPS Semar Berseri bagaimana cara untuk membuat pupuk organik melalui budidaya maggot serta ikut berperan serta dalam mengurangi penumpukan sampah organik di TPS Semar Berseri. 

Melalui program kerja pelatihan pembuatan pupuk organik melalui budidaya maggot diharapkan petugas TPS 3R Semar Berseri dan masyarakat Desa Banjarejo secara mandiri dapat melanjutkan budidaya maggot maupun pembuatan pupuk organik yang memiliki nilai jual untuk Desa Banjarejo serta proses pengurangan sampah organik di TPS 3R Semar Berseri tetap berjalan.