Tahap 6: Orientasi pada Prinsip Etika Universal
Pada tahap ini, individu mengikuti prinsip moral yang lebih tinggi yang didasarkan pada etika universal, seperti keadilan, hak asasi manusia, dan kesetaraan. Tindakan yang benar adalah yang didorong oleh prinsip moral yang berlaku secara global, bukan hanya aturan atau hukum yang berlaku dalam konteks tertentu. Orang pada tahap ini memiliki kemampuan untuk mengevaluasi dan menilai norma sosial berdasarkan apakah norma tersebut mendukung keadilan dan menghormati martabat manusia.
Konsep Utama dalam Teori Kohlberg
Perkembangan Moral sebagai Proses Kognitif
Kohlberg percaya bahwa perkembangan moral berhubungan dengan kemampuan individu untuk berpikir lebih kompleks dan abstrak tentang masalah moral. Semakin individu berkembang, mereka semakin mampu melihat berbagai sudut pandang dalam suatu masalah dan mempertimbangkan prinsip-prinsip moral yang lebih luas.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Moral
Kohlberg berpendapat bahwa perkembangan moral dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pengalaman sosial, interaksi dengan teman sebaya, dan pendidikan moral. Pengalaman individu dengan situasi sosial yang melibatkan dilema moral juga memainkan peran penting dalam proses ini.Universalitas Tahapan
Kohlberg mengklaim bahwa tahapan perkembangan moral ini bersifat universal dan berlaku untuk semua individu, meskipun tidak semua orang mencapai tingkat pasca-konvensional. Meskipun ada variasi dalam usia seseorang mencapai tahapan tertentu, pola perkembangan moral tetap konsisten di seluruh budaya.
Kritik terhadap Teori Kohlberg
Meskipun teori Kohlberg sangat berpengaruh, ada beberapa kritik terhadap pendekatannya, di antaranya:
Bias Gender: Beberapa kritik menyatakan bahwa teori Kohlberg lebih menekankan nilai-nilai yang lebih maskulin, seperti keadilan dan hak individu, dan kurang memperhatikan nilai-nilai yang lebih feminin, seperti perhatian dan hubungan interpersonal (seperti yang diusulkan oleh Carol Gilligan).
Keterbatasan Budaya: Teori Kohlberg dianggap lebih relevan untuk budaya Barat yang menekankan individualisme dan otonomi, dan mungkin kurang aplikatif untuk budaya yang lebih mengutamakan kolektivisme atau hierarki sosial.
Perkembangan Moral yang Lebih Fleksibel: Kritik lain mengungkapkan bahwa perkembangan moral mungkin tidak selalu mengikuti urutan tahap yang kaku, dan individu bisa saja menunjukkan pola pemikiran yang lebih kompleks atau lebih sederhana tergantung pada situasi atau pengalaman mereka.
Kesimpulan
Teori Perkembangan Moral Lawrence Kohlberg memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana pemikiran moral berkembang sepanjang kehidupan. Melalui enam tahap yang terbagi dalam tiga tingkat, teori ini menggambarkan bagaimana individu bergerak dari pemikiran moral yang egosentris dan berfokus pada hukuman menuju pemikiran moral yang lebih abstrak dan berorientasi pada prinsip universal keadilan. Meskipun teori ini telah mendapat kritik, khususnya terkait dengan bias gender dan kultur, kontribusinya dalam memahami perkembangan moral tetap sangat penting dalam psikologi perkembangan dan pendidikan moral.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H