Mohon tunggu...
heni arasyd
heni arasyd Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

philocalist💐🪶

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

teori belajar sosial oleh albert bandura

18 Januari 2025   00:30 Diperbarui: 18 Januari 2025   00:30 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

6. Teori Belajar Sosial (Social Learning Theory) yang dikembangkan oleh Albert Bandura merupakan salah satu pendekatan yang sangat berpengaruh dalam psikologi pendidikan dan perkembangan manusia. Teori ini berfokus pada bagaimana individu belajar dari pengamatan, pengalaman, dan interaksi sosial dengan orang lain. Berbeda dengan teori belajar tradisional yang menekankan pada pembelajaran langsung melalui penguatan atau hukuman, Bandura mengusulkan bahwa banyak perilaku manusia dipelajari melalui observasi terhadap orang lain, yang disebut juga dengan modeling atau imitasi.

Komponen Utama dalam Teori Belajar Sosial Bandura


  1. Pengamatan dan Peniruan (Observational Learning)
    Inti dari teori ini adalah konsep bahwa individu dapat belajar dengan mengamati perilaku orang lain dan konsekuensi yang diterima oleh orang tersebut. Bandura berpendapat bahwa perilaku tidak hanya dipelajari melalui pengalaman langsung, tetapi juga dapat ditiru setelah melihat orang lain berperilaku dalam cara tertentu. Proses ini melibatkan empat tahapan utama:


    • Perhatian (Attention): Untuk belajar melalui pengamatan, individu harus memperhatikan model yang menunjukkan perilaku yang ingin dipelajari. Faktor-faktor seperti daya tarik model, kejelasan perilaku, dan kepentingan perilaku akan mempengaruhi tingkat perhatian.

    • Penyimpanan (Retention): Setelah memperhatikan perilaku, individu perlu menyimpan informasi yang diperoleh dalam ingatan untuk bisa mengingatnya di kemudian hari.

    • Reproduksi (Reproduction): Tahap ini melibatkan kemampuan individu untuk mereproduksi perilaku yang diamati. Faktor seperti keterampilan fisik dan kemampuan kognitif dapat memengaruhi proses ini.

    • Motivasi (Motivation): Meskipun seseorang mungkin dapat memperhatikan, mengingat, dan mereproduksi perilaku, motivasi untuk meniru perilaku tersebut bergantung pada konsekuensi yang diperkirakan. Misalnya, seseorang lebih cenderung meniru perilaku yang dilihat jika ada imbalan positif, atau jika mereka melihat model mendapatkan keuntungan dari perilaku tersebut.



  2. Penguatan Sosial (Reinforcement) dan Hukuman (Punishment)
    Bandura tidak menolak pengaruh penguatan dan hukuman dalam pembelajaran. Namun, ia menekankan bahwa penguatan atau hukuman tidak hanya dapat bersifat langsung, tetapi juga dapat bersifat vicarious atau tidak langsung, yang terjadi ketika seseorang melihat konsekuensi dari perilaku orang lain. Jika seseorang melihat model menerima penghargaan atau hukuman atas tindakannya, hal ini dapat memotivasi atau menghindarkan mereka dari meniru perilaku yang sama.


  3. Self-efficacy (Efikasi Diri)
    Konsep ini adalah salah satu kontribusi besar Bandura dalam teori pembelajaran sosial. Self-efficacy merujuk pada keyakinan individu terhadap kemampuan diri untuk mengatasi tantangan dan mencapai tujuan tertentu. Bandura berargumen bahwa individu dengan tingkat efikasi diri yang tinggi cenderung lebih berhasil dalam mempelajari perilaku baru, karena mereka percaya bahwa mereka memiliki kemampuan untuk melakukannya. Self-efficacy berkembang melalui pengalaman langsung, pengamatan terhadap orang lain, serta dukungan sosial.


Aplikasi Teori Belajar Sosial dalam Kehidupan Sehari-hari

Teori belajar sosial Bandura memiliki banyak aplikasi dalam berbagai konteks, termasuk pendidikan, psikologi klinis, dan pengembangan pribadi. Berikut adalah beberapa contohnya:


  • Pendidikan: Guru dapat menggunakan model pembelajaran sosial untuk mengajarkan perilaku sosial yang positif dengan memberikan contoh atau menunjukkan perilaku yang diinginkan, serta memberikan penghargaan atau penguatan kepada siswa yang menunjukkan perilaku tersebut.


  • Media dan Pengaruh Sosial: Bandura juga menunjukkan bahwa media, seperti televisi dan film, dapat berperan sebagai model perilaku. Contoh positif atau negatif yang disampaikan oleh media dapat memengaruhi perilaku penonton, terutama jika mereka melihat konsekuensi yang jelas terhadap perilaku tersebut.


  • Perubahan Perilaku: Dalam terapi, teori ini digunakan untuk mengajarkan keterampilan baru atau mengubah perilaku yang tidak diinginkan melalui teknik modeling dan reinforcement. Contohnya, dalam terapi perilaku, seseorang dapat diajarkan cara mengatasi kecemasan sosial dengan mengamati orang lain yang menunjukkan kepercayaan diri dalam situasi sosial.


Kesimpulan

Teori Belajar Sosial Albert Bandura memberikan wawasan penting tentang bagaimana manusia belajar tidak hanya melalui pengalaman langsung, tetapi juga melalui pengamatan terhadap orang lain. Teori ini menekankan peran model dalam mempengaruhi perilaku seseorang, serta pentingnya self-efficacy dalam menentukan seberapa besar kemampuan seseorang untuk mengatasi tantangan. Konsep-konsep dari teori ini terus diterapkan dalam pendidikan, psikologi, dan berbagai bidang lain untuk membantu memahami bagaimana individu mengembangkan keterampilan dan perilaku baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun