Hari ini saya tertarik membaca tulisan ini dan tiba-tiba teringat dengan kejadian yang sempat saya alami tahun 2005 dan 2006 silam.
Tahun 2005 saya kembali dari program beasiswa saya di salah satu negara di Eropa dengan maskapai Kuwait Airways. Pesawat kami transit di Dubai. Sebagaimana diketahui, dalam pesawat memang mayoritas TKW yang baru kembali dari perjuangan mereka di negeri orang.
Sampailah saya di terminal 2 Bandara Soekarno Hatta kedatangan internasional. Ketika melewati bagian pelaporan, petugas mengarahkan saya ke bagian pelaporan bagi TKW dan TKI. Saya tidak tahu yah, apakah karena saya berjilbab dan memakai pesawat Kuwait Airways maka saya diduga TKW? Hampir saya naik pitam, mengingat perjalanan 20 jam lebih di udara cukup membuat saya lelah. Saya dengan cuek tetap berjalan melalui pintu terminal 2.
Kejadian kembali terulang tahun 2006 ketika saya kembali menghadiri acara pertemuan di Manila. Bedanya petugas tidak mengarahkan saya seperti tahun sebelumnya. Hanya saja ketika melihat saya, pandangannya seperti berbeda. Mungkin saya kembali disangka TKW yang nyasar ke terminal 2. Hehehe.
Dari kedua kejadian di atas, saya jadi berpikir, sebaiknya tidak menilai orang lain dari fisik. Apakah karena saya berjilbab dan dari luar negeri langsung terstigma saya TKW? Semoga ke depan pelayanan di bandara bisa lebih baik dan lebih ramah kepada pengunjung.
Semoga :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H