Mohon tunggu...
Heni Mulyati
Heni Mulyati Mohon Tunggu... -

Syarat jalan2 di sini:\r\n1. Niat, 2. Gak boleh serius, 3. Boleh debat, 4. Gak boleh sakit hati, 5. Menerima perbedaan pendapat, & 6. Kalo kurang jelas, kembali ke no.1\r\n\r\n-----\r\nRelawan konselor di salah satu Lembaga Sosial, CMM PKBI DKI Jakarta bidang konseling, kesehatan reproduksi, dan HIV&AIDS.\r\n\r\nTrainer, fasilitator, moderator, MC (kecuali nikahan), notulen, pada berbagai event dan pelatihan. Salah satu pendiri lembaga pelatihan di Jakarta.\r\n-----\r\nMenjadi konselor sekolah atau guru BK di SDI Al Azhar 27 Cibinong\r\nKontak ke laila008@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Wisuda di Puncak Ciremai

7 Juli 2011   07:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:52 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ciremai, nama yang sering terngiang di telinga saya pada saat saya masih kecil di drama radio Misteri Gunung Ciremai... Nini Pelet.... hihihihi (dengan tawa khas yang membuat merinding tentunya). Entah angin apa yang membuat saya akhirnya sukses juga ngompor-ngomporin sahabat-sahabat di komunitas YVML dan FB. Pada awal woro-woro, cukup banyak yang ingin ikut, hingga akhirnya hasil seleksi alam menunjukkan lima orang yang ikut, saya, Milo, Arif, Hendra, dan Asep. Konon salah satu sahabat kami ingin menggelar wisuda di puncak nanti.... Hmmm... ritual yang unik. 2 Juli 2011 - Tim Jakarta, empat orang, janjian di Kampung Rambutan habis magrib. Harapannya sih sampai sana malam atau pagi dan sempat nabung energi sejenak. - Apa daya, bus baru berangkat dari terminal jam 10-an dan masih muter sekali lagi mencari penumpang. Ck ck ck ck... sudah dua jam lebih kita di terminal diiringi lagu dangdut ajeb-ajeb. Cinta satu malam, pacar lima langkah, tamu malam minggu, keong racun, adalah lagu yang temani kami dengan volume maksimal. - Bus melaju tanpa rem, menembus malam, dan sesekali hampir nabrak. Pantura terasa tanpa hambatan, padahal ada perbaikan jalan. Maklum, busnya ambil jalur lawan arah :p. Jam 5 pagi kami tiba di rumah Milo di Kuningan. 3 Juli 2011 - Setelah lapor di pos, pagi itu sekitar jam 9 kami pun mulai perjalanan ke atas. Berbagai pos kami lalui seperti Cigowong, Kuta, Pangguyangan Badak, Arban, dan Tanjakan Asoy. - Namun antara Tanjakan Asoy dan Pasanggrahan, Arif mengalami hipotermia, alias kedinginan yang sangat amat dan akhirnya kami buka camp di sana. Awalnya ingin buka tenda di atas, apa daya, situasi tidak memungkinkan. - Keesokan harinya, pagi hari, saya, Milo, Asep, dan Hendra lanjutkan perjalanan ke pos Pasanggrahan, Sanghiyang Ropoh, dan pertigaan Apoy-Palutungan. Dan energi saya rupanya tak mendukung untuk naik ke Puncak. Daripada menghambat perjalanan teman-teman, saya pun memilih tidur di pinggir jalan sampai mereka kembali. - Jam 12  - 2 siang saya tidur di semak-semak, sekalian nabung energi. Di antara pejaman mata, terdengar langkah-langkah kaki orang ke Puncak. Ramai juga yah yang naik ke atas (pikir saya). - Jam 2-an setelah Trio Libels itu narsis dan wisuda di atas, kami pun turun ke camp. Perjalanan turun lebih cepat ternyata. Jam 17.30 kami buru-buru turun ke bawah menghindari suhu semakin dingin. - Akhirnya menembus malam di tengah hutan, semak, akar, dan sesekali terpeleset, jam 12 malam kami tiba di desa Palutungan, titik awal kami berangkat. Enam jam perjalanan malam yang seru. Jam 3 pagi saya pun menuju Jakarta naik bus. Hal yang kami sukai: udara dingin, tidak kepanasan (jalur di bawah pohon), lihat satwa-satwa (elang, burung, tupai, monyet), pohon-pohon besar, dan pemandangan luar biasa dari atas. Puncak Gunung Slamet pun nampak dari atas. Dari sekian perjalanan kami, ada tips buat yang mau naik ke sana: 1. Lama hari. 3 hari 2 malam adalah waktu yang paling pas nampaknya, selain tidak buru-buru dan energi juga lebih aman. 2. Tabungan air. Air cuma ada di pos 1, jadi bawa air minum yang cukup buat bertahan sampai ke Puncak. Bisa saja mengambil air di lembah, cuma konon akan rebutan sama kucing hutan di sana. Bagi tim buat bawa persediaan air yang cukup. 3. Makanan sehat. Sebaiknya bawa coklat yang cukup dan sayuran. Mie instan memang makanan cepat saji, tapi lebih bagus lagi kalau bawa sayuran, misalnya sop yang siap masak. 4. Selalu optimis dan positif thinking serta ramah dengan semua pendaki. Yah, lumayan kan kalau dapat logistik atau bantuan dari pendaki lainnya. Well, have nice trip.... and welcome to the jungle.... ^_^ [caption id="attachment_118069" align="aligncenter" width="503" caption="Desa Palutungan"][/caption] [caption id="attachment_118071" align="aligncenter" width="504" caption="Perjalanan Seru...."]

1310020312652309584
1310020312652309584
[/caption]

[caption id="attachment_118075" align="aligncenter" width="506" caption="Istirahat di Jalan"]

13100206481968193697
13100206481968193697
[/caption] [caption id="attachment_118076" align="aligncenter" width="496" caption="Di salah satu pos"]
13100207951093337626
13100207951093337626
[/caption] [caption id="attachment_118081" align="aligncenter" width="495" caption="View dari salah satu pos"]
13100212691597156504
13100212691597156504
[/caption] [caption id="attachment_118083" align="aligncenter" width="497" caption="Puncak Kawah"]
13100214441783534607
13100214441783534607
[/caption] [caption id="attachment_118084" align="aligncenter" width="495" caption="Wisuda di Puncak Ciremai"]
1310021551579284469
1310021551579284469
[/caption] [caption id="attachment_118085" align="aligncenter" width="495" caption="Trio Libels ceritanya.... :p"]
13100216861151603758
13100216861151603758
[/caption] [caption id="attachment_118086" align="aligncenter" width="491" caption="Kibarkan bendera....."]
131002188866297830
131002188866297830
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun